Pidato di Depan 7.000 Warganya, Donald Trump: Demonstran George Floyd Sedang Menghapus Sejarah AS

5 Juli 2020, 12:00 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.* /Reuters/

PR TASIKMALAYA - 4 Juli 2020 yang menjadi hari kemerdekaan Amerika Serikat, Donald Trump memberikan pidatonya di depan Gunung Rushmore.

Dalam pidatonya itu, Trump mengecam pengunjuk rasa di seluruh negeri karena menyerang monumen sambil, dan ia mengumumkan akan menandatangani perintah eksekutif untuk membangun 'Taman Pahlawan Amerika Nasional'.

"Bangsa kita menyaksikan kampanye tanpa ampun untuk menghapus sejarah kita, mencemarkan nama baik pahlawan kita, menghapus nilai-nilai kita dan mengindoktrinasi anak-anak kita," ujar Trump mengatakan kepada lebih dari 7.000 orang.

Baca Juga: Suka Menggunakan Perhiasan, Pria India Viral Usai Gunakan Masker dari Emas Seharga Puluhan Juta

"Massa yang marah mencoba merobohkan patung para pendiri kita, merusak tugu peringatan kita yang paling suci dan mengeluarkan gelombang kejahatan dengan kekerasan di kota-kota kita," tambahnya lagi dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs USA Today. 

Pernyataan Trump datang ketika patung-patung federal di seluruh negeri telah ditargetkan untuk dihilangkan oleh pengunjuk rasa setelah kematian George Floyd.

Patung-patung tokoh sejarah, termasuk presiden Andrew Jackson, George Washington, Abraham Lincoln, Theodore Roosevelt serta Robert E. Lee dan Christopher Columbus telah menjadi sasaran di kota-kota di seluruh negeri.

Baca Juga: Dilanda Hujan Monsun, India Justru Cacat Rekor Tertinggi Kasus Virus Corona di Negaranya

Presiden mengatakan dia akan membangun Taman Nasional Pahlawan Amerika, yang dia gambarkan sebagai taman luar ruangan luas yang akan menampilkan patung-patung orang Amerika terhebat yang pernah hidup.

Perintah yang dirilis oleh Gedung Putih pada Jumat malam, mengatakan taman itu akan menampilkan patung-patung termasuk beberapa presiden Amerika serta tokoh sejarah.

Termasuk Susan B. Anthony, Daniel Boone, Davy Crockett, Frederick Douglass, Amelia Earhart, Benjamin Franklin, Billy Graham , Martin Luther King, Harriet Tubman dan lainnya.

Baca Juga: Saat Tiongkok Tengah Lakukan Latihan Militer, AS Kirim Dua Kapal Induk ke Wilayah Laut Cina Selatan

Satuan tugas di bawah Departemen Dalam Negeri akan menentukan lokasi taman, sesuai dengan pesanan.

Taman ini diharapkan akan dibuka untuk umum pada waktunya untuk peringatan 250 tahun Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli 2026.

Akhir bulan lalu Trump menandatangani perintah eksekutif bagi pelanggar untuk dituntut sepenuhnya di bawah Veterans Memorial Preservation Act, yang menyatakan bahwa siapa pun yang merusak atau menghancurkan monumen, peringatan atau patung dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 10 tahun.

Baca Juga: Sebut AS sebagai Alat Politik Washington, Korut: Kami Tak Perlu Berdiskusi dengan Amerika Serikat

Perintah itu juga membuat lembaga penegak hukum negara bagian dan lokal memperhatikan bahwa mereka bisa kehilangan dukungan federal jika mereka gagal melindungi monumen tersebut.

"Monumen ini tidak akan pernah dinodai, para pahlawan ini tidak akan pernah dirusak, warisan mereka tidak akan pernah dihancurkan, prestasi mereka tidak akan pernah dilupakan, dan Gunung Rushmore akan berdiri selamanya sebagai penghargaan abadi bagi leluhur kita dan kebebasan kita," kata Trump.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: USA TODAY

Tags

Terkini

Terpopuler