Nyatakan Tak Setuju pada Kepemimpinan Muhyiddin, Mahathir Dihentikan Jabatannya dari Partai

29 Mei 2020, 16:00 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.* / Instagram @chedetofficial/

PIKIRAN RAKYAT - Mahathir Mohamad (94) adalah pemimpin tertua di dunia sampai akhirnya dia berhenti pada Februari 2020 silam.

Pengundurdiriannya itu kemudian memicu perebutan kekuasaan.

Mathatir yang juga mantan perdana Menteri Malaysia itu kemudian menginginkan kembali jabatan tersebut setelah ia melakukan pengunduran diri.

Baca Juga: KPU Minta Tambahan 5 Miliar, Tahapan Pilkada Bupati Tasikmalaya Dilanjut

Bahkan saat itu terjadi persaingan sengit hingga akhirnya terpilihlah Muhyiddin Yassin menjadi Perdana Menteri.

Mathatir saat itu menentang pemerintah baru yang dipimpin oleh Muhyiddin yang didukung oleh Organisasi Nasional Melayu Bersatu.

Partai tersebut merupakan partai yang juga pernah dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang diadili atas tuduhan korupsi.

Mahathir terus aja menyatakan ketidaksetujuannya atas kepempimpinan yang dipegang oleh Muhyiddin saat ini.

Baca Juga: Kabar Baik, Positif Corona di Kota Tasikmalaya Tinggal 5 Orang, Pasien Sembuh Mendapat Surat Sehat

Hingga akhirnya, pada 18 Mei 2020, saat Mahathir duduk di kursi oposisi selama sesi parlemen, ia dengan terbuka menyatakan ketidak setujuannya dengan kepemimpinan Negara Malaysia saat ini.

Ia menolak Muhyiddin Yassin sebagai Presiden Partai juga sekaligus Perdana Menteri Malaysia.

Hal itu yang kemudian membuat Mahathir pada Kamis, 28 Mei 202 dipecat dari partai politik yang ia dirikan.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Anadolu Agency United Indigenous Party of Malaysia mengatakan bahwa keanggotan Mahathir telah dihentikan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler