Perkirakan Lebih Berisiko, Ilmuwan Heran 28 Studi Tunjukkan Perokok Sulit Terkena Covid-19

29 April 2020, 15:08 WIB
ILUSTRASI rokok.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah tinjauan studi ilmiah telah menambahkan lebih banyak bukti bahwa orang yang merokok mungkin memiliki risiko lebih rendah untuk terjangkit Covid-19.

Seoang Profesor kesehatan masyarakat mengatakan bahwa ada sesuatu yang aneh antara perokok dengan virs corona tersebut.

Mereka hingga kini terus berjuang untuk menjelaskan hubungan terkait antara keduanya.

Baca Juga: Peduli Covid-19, Dapur Umum Mandiri Kota Tasikmalaya Distribusikan 300 Nasi Boks Per Hari

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa di Inggris, proporsi perokok di antara pasien Covid-19 hanya ada lima persen, dan merupakan sepertiga dari pasien covid-19 seluruhnya.

Penulis pada ulasan UCL, David Simon dan rekannya mengamati 28 studi yang merupakan hibah dari lobi penghentian merokok.

Mereka mengamati studi tersebut yang melibatkan 23.000 orang.

Dua puluh dua studi dilakukan di Tiongkok, tiga di AS, satu di Korea Selatan, satu di Perancis, dan satu adalah studi internasional yang sebagian besar menggunaakan data Inggris.

Baca Juga: WHO Beri 5 Rekomendasi Makanan untuk Cegah Kekurangan Zat Besi

Hanya 3 studi yang membagi mereka menjadi 3 kelompok, yakni orang yang tidak pernah merokok, perokok aktif saat ini dan mantan perokok.

Data dari AS menunjukkan bahwa perokok tamppaknya lebih kecil kkemungkinannya untuk positif virus corona dibanding orang yang tak merokok.

Tetapi para penelliti mencatat bahwa perokok lebih mungkin untuk diuji, karena kemungkinan gejala mereka terlihat jelas seperti batuk, karena kebiasaan mereka merook.

"Karena itu kami akan berhati-hati dan tidak menarik kesimpulan apa pun terkait risiko perokok." kata tim UCL.

Baca Juga: Sukses Kalahkan Corona dalam Tubuh Enam Monyet Rhesus, Vaksin Oxford Siap Meluncur

Dua penelitian tidak menemukan bukti bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit virus corona.

Tapi mereka menemukan bahwa perokok mungkin untuk lebih mengembangkan penyakit mereka saat terjangkit, dibandingkan orang yang tidak merokok.

Para penulis itu menyimpulkan ada kekurangan bukti yang mengatakan apakah perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit virus corona.

Profesor Kesehatan Publik di Universitas Edinburgh, Linda Bauld menyebutkan bahwa ada sesuatu yang aneh antara virus corona dengan perokok.

Baca Juga: Jadi Provokator Penolakan Jenazah Covid-19, Tersangka Dijerat Penjara dan Segera Disidang

Dia mengatakan bahwa perokok justru memiliki risiko lebih buruk untuk terjangkit visrus corona.

Namun penelitian UCL membuatnya heran, karena perokok justru memiliki tingkat yang lebih rendah untuk terjangkit virus corona.

"Di Prancis, ada empat kali lebih banyak pasien Covid-19 yang tidak merokok dibandngkan perokok itu sedniri," ujar Linda.

Namun ia mengatakan penjelasan biologisnya. Di mana ia menyebut bahwa virus corona mungkin terhalang oleh efek nikotin dalam rokok.

Baca Juga: Kabar Baik, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka Kembali, Netizen Ucap Syukur

Virus corona memasuki sel-sel dalam tubuh melalui struktur yang disebut reseptor ACE-2, yang melapis permukaan beberapa sel, termasuk di saluran udara dan paru-paru.

Jumlah reseptor ACE-2 seseorang diperkirakan bervariasi tergantung pada genetika dan beberapa bukti menunjukkan bahwa hal iti lebih tinggi pada perokok.

Namun virus diketahui menyebabkan kerusakan paru-paru dengan menipisnya jumlah reseptor ACE-2, sehingga fakta bahwa merokok meningkatkan risiko dapat membalikkan efek dan mencegah kerusakan paru-paru.

Baca Juga: Kabar Baik, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka Kembali, Netizen Ucap Syukur

Di penelitian lain menunjukkan bahwa nikotin mengurangi aksi reseptor ACE-2, dan membuat perokok sulit terjangkit virus corona.

Pakar penyakit menular terkemuka di University College London, Profesor Francois Balloux, sebelumnya juga mengatakan ada bukti 'kuat aneh' bahwa merokok mungkin melindungi diri dari Covid-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler