Usai Dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princess, Dua Warga Australia Dikonfirmasi Positif Virus Corona

21 Februari 2020, 20:11 WIB
ILUSTRASI. Pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, Tiongkok.* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT – Australia telah mengevakuasi sekitar 170 warganya yang menjadi penumpang kapal pesiar Diamond Princess pada Kamis lalu.

170 warga tersebut kini sudah ditempatkan dalam pusat karantina yang berlokasi di Kota Darwin. Namun ternyata, Departemen Kesehatan Australia mendapati dua warganya telah positif terjangkit virus corona pada Jum’at, 21 Februari 2020 pagi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters, dua penumpang kapal yang dievakuasi resmi dinyatakan positif virus corona setelah mereka mengeluh tidak sehat dengan gejala gangguan pernapasan disertai demam.

Baca Juga: Kaget Dapat Informasi Penunggakan, Pemkot Tasikmalaya Siap Lunasi Ratusan Kendaraan Dinas yang Menunggak Pajak

Hal tersebut terjadi tepat saat mereka sampai di pusat karantina di Kota Darwin dan akan menghabiskan 14 hari ke depan dengan melakukan pemeriksaan berkala pada tiap warga Australia.

Disinilah fakta dua warga Australia positif virus corona ditemukan karena beberapa dari mereka mulai mengeluh tidak sehat.

"Enam orang diidentifikasi memiliki gejala gangguan pernapasan ringan dengan disertai demam. Dua dari orang-orang itu sejak dinyatakan positif terinfeksi COVID-19," tutur perwakilan Departemen Kesehatan Australia. 

Baca Juga: Persatuan Guru Honorer se-Indonesia Gelar Rakornas, Ketua GTHNK: Kita Dorong Presiden Terbitkan Keppres Angkat PNS Tanpa Tes

Namun demikian, Stephens sebagai seorang pejabat kesehatan di North Teritorries Australia, menolak untuk mengidentifikasi orang Australia, tetapi mengatakan keduanya akan dipindahkan ke rumah sakit di dekat rumah mereka.

"Orang-orang itu tetap sehat dan sakit ringan dengan gejala seperti pilek dan mereka tidak perlu berada di sistem rumah sakit, tetapi kemungkinan besar akan memasuki sistem rumah sakit di negara bagian asal mereka," tutur Stephens saat ditemui di Darwin.

Sementara itu, kepala petugas medis Australia Brendan Murphy mengatakan, bahwa virus itu dapat menyebar cepat, terutama bagi mereka yang dekat dengan pasien di dalam pesawat Qantas.

Baca Juga: Komunitas 'Sampah Cantik' Sulap Bantaran Sungai Ciloseh jadi Taman Bermain Warna-Warni

"Kami akan mengamati dengan seksama mereka yang duduk dekat dengan mereka yang menderita penyakit ini," tutur Murphy saat ditemui di Canberra.

Senada dengan Stephens, Murphy pun menolak untuk mengidentifikasi pasien, namun ia menyebut bahwa satu adalah orang yang lebih tua dan satu adalah orang yang lebih muda.

Atas penemuan ini, saat ini Australia memiliki 17 kasus virus corona di wilayahnya dan beberapa lusin warganya yang tetap berada dalam kapal pesiar Diamond Princess di Jepang karena sudah positif tertular disana.

Baca Juga: Bikin Bangga Indonesia, Menpora Gelontorkan Rp 360 Juta untuk Atlet Angkat Besi di Kejuaraan Junior dan Remaja Asia 2020

Padahal, Australia sudah tidak memiliki kasus virus corona sejak 1 Februari, saat mereka melarang masuknya orang-orang dari daratan Tiongkok dan aturan larangan itu kini akan diperpanjang hingga setidaknya 29 Februari nanti.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler