PIKIRAN RAKYAT - Para penumpang kapal pesiar Diamond Princess berangsung-angsur dievakuasi oleh negara asal masing-masing, di antaranya Amerika, Kanada.
Salah satunya adalah Australia yang mengevakuasi sekitar 170 warganya untuk meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang bertambat di Pelabuhan Yokohama, Jepang.
Kedatangan mereka di Australia pada Kamis kemarin, akan langsung dimulai dengan masa karantina lanjutan selama dua minggu mendatang.
Baca Juga: Setelah Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Sebut Tak Ada Laporan Kerusakan
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters, sekitar 170 warga Australia telah tiba di Darwin pada Kamis kemarin untuk memulai dua minggu karantina lanjutan.
Karantina dilanjutkan, setelah akhirnya meninggalkan kapal pesiar yang merapat di Jepang yang memakan lebih dari 600 orang dikonfirmasi positif virus Covid-19.
Diamond Princess yang dimiliki oleh Carnival Corp telah dikarantina sejak 3 Februari di Pelabuhan Yokohama dengan 220 wisatawan Australia dari total 3.700 penumpang dalam kapal pesiar tersebut.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, 170 warga Australia akan dievakuasi ke Kota Darwin, sedangkan 47 orang yang tersisa di Jepang telah terinfeksi dan memutuskan untuk menunggu sisa karantina mereka di kapal pesiar tersebut.
"Infeksi virus korona yang terus-menerus di daratan Tiongkok membuat Australia perlu untuk melanjutkan pembatasan perjalanan terhadap warga asing yang memasuki Australia selama seminggu lagi hingga 29 Februari," tutur Morrison dalam sebuah pernyataan.