Tak Kunjung Diberikan, Ratusan Guru di Afghanistan Tuntut Taliban untuk Bayarkan Gaji Mereka

22 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi - Dilaporkan jika ratusan guru di Afghanistan menuntut Taliban agar segera membayarkan gaji mereka yang tak kunjung dibayar. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR TASIKMALAYA - Ratusan guru yang ada di Provinsi Herat Barat, Afghanistan berkumpul untuk meminta Taliban membayar gaji mereka yang belum dibayar selama empat bulan.

Para guru tersebut menuntut agar Imarah Islam memfasilitasi pembayaran gaji mereka, dan mengatakan bahwa mereka sedang dilanda krisis ekonomi yang parah.

"Para guru tidak memiliki gaji yang cukup untuk menabung untuk hari-hari seperti itu. Mereka hanya dibayar cukup untuk memenuhi pengeluaran sehari-hari," kata Latifa Alizai dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari NDTV pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Baca Juga: Azriel Hermansyah Diduga akan Menikah, Krisdayanti Ungkap Kriteria Menantu Idaman: Harus Cantik...

Menurut laporan tersebut, beberapa  menyuarakan keprihatinan bahwa kelaparan mengancam keluarga mereka karena mereka tidak mampu menyediakan makanan dan bekal untuk anak-anak mereka.

Beberapa guru tersebut mengeluhkan dengan gaji yang belum mereka terima dari Taliban.

"Banyak guru bahkan tidak punya uang untuk membayar tagihan listrik dan rumah mereka kekurangan listrik,” ujar Nasir Ahmad Hakimi, seorang guru sekolah.

Baca Juga: Hampir Setahun Menikahi Lesti Kejora, Rizky Billar Akui Tak Tahu Satu Hal Ini: Belum Pernah

“Putri saya sekarang sakit selama sebulan dan saya tidak bisa membawanya ke dokter,”ungkap Saadat Atif, seorang guru.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Shuhabuddin Saqib mengatakan bahwa gaji satu bulan akan dibayarkan kepada para guru dalam beberapa hari mendatang.

Menurut para penuturan pejabat, puluhan guru baru-baru ini meninggalkan Afghanistan karena berbagai krisis yang terjadi.

Baca Juga: Taliban Penggal Atlet Voli Wanita dan Pajang Kepalanya di Media Sosial, Ini Klaim sang Pelatih

Pekan lalu, ratusan dokter dari provinsi Samangan dan Nuristan berkumpul di gerbang Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) di Kabul dan meminta Bank Dunia untuk membayar gaji mereka yang tertunda selama 14 bulan terakhir.

Para demonstran mengeluh bahwa bukan hanya gaji mereka yang belum dibayar, tetapi klinik-klinik di provinsi masing-masing menghadapi kekurangan obat-obatan.

Sejak Taliban mengambil alih negara itu, bank-bank ditutup sehingga jutaan orang kehilangan uang tunai.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Anjing yang Anda Inginkan, Ungkap Pria Seperti Apa yang Cocok untuk Pendamping Hidup

Majikan belum membayar staf mereka dan bahkan mereka yang memiliki uang di rekening mereka tidak dapat menariknya.

Banyak warga yang mengalami krisis selain guru-guru protes dengan gaji yang belum dibayar oleh Taliban.

Krisis ekonomi dihadapi oleh para warga Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara tersebut.

Baca Juga: Azriel Bertanggung Jawab Saat Mengalami Tragedi di Jalan Raya, Ashanty: Bukan Aku Membanggakan...

Situasi Afghanistan semakin memburuk ketika Taliban mengambil alih negara itu pada 15 Agustus 2021 setelah jatuhnya pemerintahan.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler