Kontroversial Selama Tiga Puluh Tahun, Arab Saudi Akhirnya Terima Wanita dalam Regu Militer

24 Februari 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi - Arab Saudi kini membuka lowongan untuk wanita agar bisa masuk di militer. //Pixabay/GLady

PR TASIKMALAYA - Kementrian Pertahanan Arab Saudi telah memutuskan untuk membuka jalan bagi kaum wanita untuk bergabung dengan angkatan bersenjata militer di Arab Saudi.

Portal penerimaan wanita di militer Arab Saudi ini telah dibuka sejak Minggu, 21 Februari 2021, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Arab News.

Jajaran militer mulai dari prajurit hingga sersan akan tersedia di Kerajaan Arab Saudi, baik untuk wanita ataupun pria, di regu Angkatan Darat, Pertahanan Udara, dan Angkatan Laut.

Baca Juga: Dipertanyakan Karena Terus Kritik Anies Baswedan, Tsamara Amany: Mengkritik Gubernur DKI Bagian dari Tugas PSI

Selain itu, juga terbuka di Pasukan Rudal Strategis dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata.

Para calon pelamar harus lulus prosedur penerimaan sebagaimana syarat yang telah ditentukan, bersih dari catatan kriminal, dan sehat secara medis.

Beberapa kriteria tambahan telah diterapkan untuk pelamar wanita di militer Arab Saudi.

Kriteria calon pelamar wanita di militer Arab Saudi ialah berusia antara 21 hingga 40 tahun, memiliki tinggi badan minimal 155 cm, dan bukan seorang pegawai pemerintah.

Baca Juga: Lakukan Kunjungan Kerja ke NTT, Presiden Jokowi Minta Tambahan Waduk dan Embung  

Calon pelamar wanita juga harus memiliki latar belakang pendidikan minimal sekolah menengah serta tidak menikah dengan warga negara non-Arab Saudi.

Sementara itu, syarat yang diajukan untuk pelamar pria tidak jauh berbeda dengan wanita.

Pelamar pria harus berusia 17 hingga 40 tahun dengan tinggi badan minimal 160 cm.

Standar perekrutan terpadu dari Kementrian Pertahanan Arab Saudi ini telah memicu reaksi beragam.

Baca Juga: Tanggapi Soal Polisi yang Terjerat Kasus Narkoba, Mardani Ali Sera: Momentum Pak Sigit sebagai Kapolri Baru

Spesialis sistem operasi, Halah Al-Ynabawi, mengatakan negara-negara Arab Saudi yang mengizinkan wanita untuk masuk militer telah menjadi topik kontroversial selama 30 tahun terakhir.

“Tapi hari ini, visi Raja Salman telah memainkan sebuah peranan besar dengan melibatkan perempuan di semua bidang," ujar Halah.

"Sebelumnya di bidang pemerintahan dan sekarang militer,” imbuhnya kepada Arab News.

Kemudian, Rahma Al-Khayri, seorang spesialis teknologi informasi, turut memberikan pendapatnya dari sudut pandang yang berbeda.

Baca Juga: Pertanyakan Pembatalan Dana Hibah Rp 9 Miliar Museum SBY-Ani, Teddy Gusnaidi: Melanggar Hukum?

"Menurut pendapat pribadi saya, sangat penting bagi wanita untuk berada di militer, di mana mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat konservatif kita." ungkap Rahma Al-Khayri.

"Sepanjang sejarah, kami belum pernah mendengar seorang wanita yang terjun ke lapangan dan bertarung," katanya.

Ia mengakui bahwa selama ini hanya mendengar wanita selalu menyembuhkan orang lain, atau memantau persediaan di administrasi dan di unit kontrol.

Sedangkan prialah yang kebanyakan ikut bertarung di lapangan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler