Diduga Terlibat Transfer Minyak Ilegal, Dua Kapal Asing Diamankan di Perairan Kalimantan

25 Januari 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi perairan Kalimantan. //Pixabay/user1488365914


PR TASIKMALAYA - Pemerintah Indonesia baru saja mengumumkan bahwa pihak berwajib dalam hal ini penjaga pantai telah menyita kapal asing MT Horse berbendera Iran dan MT Freya berbendera Panama atas dugaan pengiriman minyak ilegal pada Minggu, 24 Januari 2021 di perairan Kalimantan.

Juru bicara penjaga pantai Wisnu Pramandita mengatakan bahwa kapal tanker yang disita di perairan provinsi Kalimantan, telah dikawal ke pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau untuk penyelidikan lebih lanjut.

Lebih lanjut, Wisnu juga mengatakan bahwa kapal asing itu "tertangkap basah" sedang mentransfer minyak dari MT Horse ke MT Freya ketika mereka ditemukan oleh pihak berwenang dan ada tumpahan minyak di sekitar kapal tanker penerima.

Baca Juga: Presiden Jokowi Manfaatkan Potensi Wakaf untuk Kurangi Kemiskinan di Indonesia

“Tanker, pertama kali terdeteksi pada pukul 5:30 pagi waktu setempat (2130 GMT pada 23 Januari) menyembunyikan identitas mereka dengan tidak menunjukkan bendera nasional mereka, mematikan sistem identifikasi otomatis dan tidak menanggapi panggilan radio,” kata Wisnu dalam pernyataannya pada Minggu, 24 Januari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuteurs.

Ia menyebut bahwa 61 awak kapal dari kedua kapal asing tersebut saat ini telah ditahan.

Organisasi Maritim Internasional mengharuskan kapal menggunakan transponder untuk keselamatan dan transparansi.

Kru bisa mematikan perangkat jika ada bahaya pembajakan atau bahaya serupa. Tetapi transponder sering kali ditutup untuk menyembunyikan lokasi kapal selama aktivitas terlarang.

Baca Juga: Tempat Tidur Isolasi RS Rujukan Kian Berkurang, Dinkes Jakarta: Pandemi Belum Berakhir

Kedua supertanker, masing-masing mampu membawa 2 juta barel minyak, terakhir terlihat awal bulan ini di lepas pantai Singapura.

Very Large Crude Carrier (VLCC) MT Horse, milik National Iranian Tanker Company (NITC), hampir terisi penuh dengan minyak.

Sementara  itu VLCC MT Freya, yang dikelola oleh Shanghai Future Ship Management Co diamankan dalam keadaan kosong.

Berdasarkan hasil penulusuran terbaru, diketahui bahwa alamat kantor terdaftar Shanghai Future Ship Management Co berada di bawah perusahaan lain bernama Shanghai Chengda Ship Management. 

Baca Juga: Temani sang Ibunda yang Terbaring Sakit, Fadli Zon: Ketika Memburuk, Rasanya Ikut Sakit

Sementara itu, Iran yang belum mengomentari adanya kasus tersebut, saat ini dituduh menyembunyikan tujuan penjualan minyaknya dengan menonaktifkan sistem pelacakan pada kapal tankernya.

Sehingga sulit untuk menilai berapa banyak ekspor minyak mentah Teheran karena berusaha untuk melawan sanksi AS.

Pada tahun 2018 lalu, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara besar dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk memotong ekspor minyak Teheran menjadi nol.

Iran mengirim kapal MT Horse ke Venezuela tahun lalu untuk mengirimkan 2,1 juta barel kondensat Iran. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler