Pencurian Ikan di Natuna, Kapal Vietnam Sering Melakukan Perlawanan

- 28 Oktober 2020, 18:13 WIB
TNI Angkatan Laut menangkap kapal ikan asing Vietnam melakukan ilegal fishing di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Kamis (8/10/2020). (ANTARA/ HO-Dispenal)
TNI Angkatan Laut menangkap kapal ikan asing Vietnam melakukan ilegal fishing di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Kamis (8/10/2020). (ANTARA/ HO-Dispenal) /

PR TASIKMALAYA - Pencurian ikan yang dilakukan oleh kapal ikan asing (KIA) berbendera Vietnam dilaporkan meningkat dalam lima bulan ini.

Otoritas pengawasan pemerintah Indonesia diminta perlu meningkatkan intensitas operasi pengawasan di laut Natuna Utara.

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mencatat, dalam periode Juni-Oktober 2020, dari 31 kapal asing ilegal yang ditangkap kapal pengawasa milik KKP, Bakamla dan Angkatan Laut, 21 diantaranya merupakan KIA berbendera Vietnam.

Baca Juga: Pajang Karikatur Cabul Erdogan, Pejabat Turki Kutuk Keras Majalah Charlie Hebdo

Menurut Koordinator Nasional DFW-Indonesia, Moh Abdi Suhufan, meningkatnya aksi pencurian oleh kapal Vietnam perlu mendapat perhatian oleh Pemerintah Indonesia.

"Kami mencatat penangkapan yang dilakukan oleh aparat Indonesia sering kali mendapat perlawanan oleh kapal Vietnam dengan menabrakan diri, ini berbahaya dan perlu antisipasi yang tinggi," ujar Abdi.

Abdi menyebut, laut Natuna semakin rawan karena meningkatnya ekskalasi di Laut Cina Selatan akhir-akhir ini.

Baca Juga: Polda Sulsel Musnahkan 14,6 Kg Sabu, Kapolda: Akumulasi dari Kasus Pengungkapan Narkotika

Untuk itu, pemerintah perlu merespon secara hati-hati dan tegas sebab selain pencurian ikan, juga terjadi pelanggaran kedaulatan dengan masuknya kapal Tiongkok di wilayah laut Indonesia.

"Ada 2 hal yang terjadi di laut Natuna yaitu pencurian ikan oleh kapal Vietnam dan pelanggaran kedaulatan oleh kapal Tiongkok,” imbuhnya.

Sementara itu, peneliti DFW-Indonesia, Muh Arifuddin menambahkan, kerawanan pencurian ikan di Natuna perlu direspon dengan meningkatkan pengawasan.

Baca Juga: 6 Cara Ampuh Hilangkan Noda Hitam dan Jamur pada Pakaian

"Kombinasi patroli laut dan udara perlu dilakukan oleh unsur pengawasan Indonesia,” ujar Arif.

Arif menyarankan, agar patroli dan latihan gabungan militer Indoensia perlu dijadwalkan secara rutin agar kehadiran unsur militer Indonesia bisa diperlihatkan.

"Indonesia tidak bisa pasif dan berdiam diri dengan maraknya pencurian ikan dan pelanggaran kedaulautan di Natuna,” lanjutnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x