Warga Korea Utara Sebut Kata 'Oppa'? Kim Jong Un Siap Minta Denda dan Beri Hukuman Penjara

21 Januari 2021, 09:45 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melarang warganya untuk menikmati hiburan dan gaya berbicara orang Korea Selatan.* /Instagram/@kimjongun_official

PR TASIKMALAYA – Ketegasan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sudah diketahui oleh para warganya.

Salah satunya yakni, Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un memberikan denda berat atau penjara bagi siapapun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan.

Bukan hanya hiburan, bahkan jika warga Korea Utara ketahuan berbicara menirukan gaya orang Korea Selatan, mereka harus siap-siap mendapatkan denda berat atau hukuman penjara.

Baca Juga: AHY Putra SBY Selipkan Harapan atas Terpilihnya Joe Biden Menjadi Presiden Amerika Serikat

Denda berat dan hukuman penjara tersebut, Kim Jong Un berikan untuk memerangi pengaruh luar. 

Kim Jong Un pun mengimbau agar warganya mengonsumsi hiburan yang berasal dari dalam negeri, yakni Korea Utara.

Hukuman tersebut akan diberikan kepada orangtua yang anaknya yang terciduk melakukan pelanggaran tersebut.

Hukuman yang diberikan pun tidak main-main. Pemerintah Korea Utara memberikan hukuman penjara 15 tahun bagi siapa saja yang tertangkap mengonsumsi hiburan dari Korea Selatan.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, KPK Akhirnya Buka Suara Terkait dengan Kasus Harun Masiku

Berdasarkan keterangan yang diberikan Rimjin-gang, majalah yang berbasis di Jepang yang juga mengumpulkan sumber-sumber di Korea Utara, bulan ini melaporkan bahwa Undang-Undang baru melarang warga Korea Utara berbicara atau menulis dalam gaya Korea Selatan.

Melalui pernyataan tertulis Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara tersebut mengkritik praktik umum di Korea Selatan yang menggunakan istilah seperti ‘oppa’ (kakak laki-laki) dan ‘dong-saeng’ (adik perempuan, saudara laki-laki).

Siapa pun yang ketahuan mengimpor materi terlarang dari Korea Selatan, maka akan terancam mendapatkan hukuman seumur hidup.

Selain itu, bagi mereka yang tertangkap mengimpor sejumlah besar konten dari Amerika Serikat atau Jepang, bisa terancam dengan hukuman mati.

Baca Juga: Beri Kritikan Atas Ucapan Pandji Soal FPI, Husin Shihab : Hati-hati Kalau Mau Pansos!

“Pada siang hari, penduduk meneriakan ‘Hidup Kim Jong un’, tetapi pada malam hari mereka semua menonton drama dan film Korea Selatan,” ungkap Tae Yong-ho yang merupakan pembelot Korea Utara seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Pada saat yang sama, Kim Jong Un berjanji pada kongres partai yang berkuasa baru-baru ini untuk memperluas jaringan nirkabel, yang tertutup dari luar.

Kim Jong Un berharap, upaya tersebut dapat meningkatkan penyiaran agar dapat melayani pemirsa dengan baik.

“Diperlukan untuk menyesuaikan kembali sistem penyiaran dan penyiaran TV, menempatkan teknologi yang relevan pada tingkat yang lebih tinggi,” ujar Kim Jong Un.

Baca Juga: Beri Kritikan Atas Ucapan Pandji Soal FPI, Husin Shihab : Hati-hati Kalau Mau Pansos!

Apa yang dilakukan Kim Jong Un, bertujuan untuk menyediakan kehidupan budaya dan emosional yang lebih baik.

“Memberikan kondisi penuh bagi orang-orang di semua bagian negara, dari kota hingga desa pegunungan terpencil agar dapat menikmati kehidupan budaya dan emosional yang lebih baik,” papar Kim Jong Un.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler