Akun Donald Trump Ditangguhkan secara Permanen, Twitter Ungkap Poin-poin Penangguhan!

9 Januari 2021, 13:11 WIB
Twitter dan Facebook resmi bekukan akun Donald Trump*/ //instagram.com @ realdonaldtrump

PR TASIKMALAYA - Patform media sosial Twitter secara resmi nenangguhkan akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan nama akun @realDonaldTrump, setelah meninjau secara cermat dari cuitan terbarunya.

Twitter mengungkapkan penangguhan akun Twitter Donald Trump tersebut karena adanya risiko mengenai hasutan yang lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.

Pada Rabu, 6 Januari 2021 Twitter sempat memblokir sementara akun Donald Trump dengan 88 juta pengikut tersebut, terkait dengan adanya aksi demonstrasi yang terjadi di Capitol oleh pengunjuk rasa yang merupakan pro-Trump.

Baca Juga: Tidak Peduli Siapa yang Berkuasa, Kim Jong-Un: AS Masih Menjadi Musuh Terbesar Kami

Pihak Trump menyatakan bahwa jika adanya pelanggaran tambahan pada akun Twitter Trump akan melakukan penangguhan permanen.

Twitter juga sebelumnya telah menghapus tiga cuitan terakhir dari akun @realDonaldTrump terkait dengan situasi dari kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Washington, DC.

"Dalam konteks peristiwa pada minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini," dilansir dari Laman Blog Resmi Twitter.

Twitter mencatat, pada 8 Januari, Trump mengunggah cuitan "75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!"

Baca Juga: Fadli Zon Bantah Soal Like Video Porno, Teddy Gusnaidi: Jangan Ngeles, Nanti Dianggap Ga Normal

"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari," cuit Trump lagi. 

Terkait ketegangan yang terjadi di Amerika Serikat dan meningkatnya percakapan global tentang orang-orang yang menyerbu Capitol dengan kekerasan pada 6 Januari 2021, pihak Twitter mengambil langkah tegas tentang cuitan tersebut.

Twitter juga mengungkapkan bahwa pernyataan Presiden dalam cuitannya tersebut dapat dimobilisasi oleh audien yang berbeda termasuk untuk menghasut dalam melakukan kekerasan.

Kedua cuitan yang diunggah oleh akun @realDonaldTrump tersebut telah ditetapkan Twitter sebagai pelanggaran kebijakan Glorification of Violence.

Baca Juga: Said Didu Akui Tak Pernah Lihat Gelandangan di Thamrin, Ferdinand: Makanya Turun dari Mobil

"Setelah menilai bahasa dalam Tweet ini terhadap kebijakan memuliakan kekerasan, Glorification of Violence, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan," ujar Twitter.

Twitter juga menjelaskan mengenai faktor-faktor akun dari Twitter Presiden Doland Trump ditangguhkan, di antaranya: Twitter mempertimbangkan akan adanya transisi yang teratur pada 20 Januari terkait dua cuitan di Twitter terkait hasil pemilihan yang tidak sah dan menolak klaim sebelumnya. 

Cuitan kedua dari Donald Trump dapat berfungsi adanya dorongan untuk melakukan tindakan kekerasan pada pelantikan.

Penggunaan kata American Patriots pada cuitannya menggambarkan kepada pendukung Trump yang melakukan tindak kekerasan di US Capitol. 

Baca Juga: Said Didu Akui Tak Pernah Lihat Gelandangan di Thamrin, Ferdinand: Makanya Turun dari Mobil

Adanya indikasi bahwa Presiden Trump berencana terus mendukung, memberdayakan, melindungi mereka yang yakin bahwa Trump yang memenangkan pemilu.

Adanya rencana untuk melakukan protes bersenjata yang berkembang di Twitter dan media lainnya, termasuk serangan yang diisukan terjadi di Gedung Capitol Amerika Serikat dan gedung DPR pada 17 Januari 2021.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler