PR TASIKMALAYA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara A.M Hendropriyono, mengomentari penyerbuan yang terjadi di gedung Capitol Amerika Serikat (AS).
Penyerbuaan tersebut dilakukan oleh pendukung Donald Trump yang tidak mengakui kemenangan Joe Biden, sebagai Presiden Amerika terpilih.
“Pengikut Trump kemarin menyerbu gedung Capitol AS. Menghentikan perhitungan electoral college kemenangan Biden,” tulis Hendropriyono seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Hadirkan 3 Saksi Ahli Kasus HRS, Polda Metro: Semua akan Kupas yang Sudah Kami Lakukan
Hendropriyono menilai, apa yang dilakukan oleh pendukung Trump tersebut merupakan aksi kampungan yang tidak mencerminkan ideologi yang dijunjungnya.
“Aksi kampungan yang tidak mencerminkan nilai ideologi yang dijunjungnya itu, tidak mungkin bisa bergerak sendiri tanpa kekuatan politik keuangan,” ujarnya.
Hendropriyono menjelaskan, apa yang terjadi di Gedung capitol AS merupakan cermin demokrasi yang rusak karena kapitalisme.
Baca Juga: Lelah Komunikasi Lewat Video Call? Berikut 4 Cara Interaksi Menyenangkan dengan Teman saat Pandemi!
“Fakta tersebut merupakan cermin, bahwa kapitalisme justru yang merusak demokrasi itu sendiri. Kapitalisme dan demokrasi, berada dalam rumah yang sama, yaitu liberalisme,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hendropriyono menjelaskan mengapa Indonesia menganut Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.