Diet Rendah Kalori: Diet Ampuh Tanpa Harus Konsultasi ke Dokter

- 7 November 2020, 13:20 WIB
Sayuran untuk diet rendah kalori.
Sayuran untuk diet rendah kalori. //PIXABAY//Alexas_Fotos

PR TASIKMALAYA – Kelebihan berat badan atau obesitas dapat dikurangi dengan melakukan diet dan olahraga.

Diet rendah kalori menjadi diet yang disarankan untuk dilakukan secara mandiri di rumah tanpa berkonsultasi ke dokter.

“Tanpa supervisi, amannya low calory diet,” ucap dokter spesialis gizi klinik dari RS Pondok Indah.

Baca Juga: Pastikan BSU untuk Perangkat Desa Tersalurkan, Menaker Ida Fauziyah Sambangi Rumah Penerima Bantuan

Mengatur pola makan dengan jumlah 1200-1500 kalori masih aman untuk diet yang dilakukan sendirian. Salah satu cara yang mudah untuk mengetahui porsi yan dibutuhkan adalah dengan megatur makanan di atas piring saji.

Buatlah batas imajiner sehingga piring terbagi menjadi empat bagian.

Seperempat diisi dengan sayur, seperempat diisi buah, sisanya diisi dengan sumber karbohidrat dan protein.

Sayur-sayuran apa pun boleh disantap, tapi ingat untuk mengolahnya secara betul. Sebaiknya jangan mengolah sayur dengan minyak bila ingin menurunkan berat badan.

Baca Juga: Simak! Berikut 5 Tips untuk Merasa Bahagia dan Sehat di Masa Kehamilan

“Lalapan boleh, tapi sambal bukan termasuk ya. Sayur bening boleh, atau tumis pakai air,” jelas Juwalita.

Untuk karbohidrat, pilihannnya bervariasi. Jangan tepaku hanya pada nasi. Cobalah umbi-umbian seperti kentang, singkong hingga jagung.

Jika memilih kentang, coba santap dalam keadaan kulit belum dikupas agar kandungan seratnya lebih tinggi.

Jumlah nasi yang perlu disantap untuk diet 1500 kalori sekitar 100 gram atau enam sendok makan. Bila memiih kentang, berarti Anda perlu menyantap kentang berukuran sedang sebanyak dua buah.

Baca Juga: Tuduh Partai Joe Biden Curang di Pilpres AS, Donald Trump Dapat Kritikan dari Kadernya Sendiri

Kurangi jumlahnya menjadi satu buah bila diet yang diterapkan adalah 1200 kalori.

Soal protein, pilih sumber protein rendah lemak seperti ikan dan daging ayan tanpa kulit. Tahu dan tempe juga bisa jadi pilihan.

Kacang-kacangan juga mengadung karbohidrat, jadi Anda memilih lauk bisa tempe atau tahu, Anda boleh mengurangi porsi karbohidrat.

Untuk makanan selingan atau camilan, sebaknya pilihlah buah-buahan segar, bukan camilan olahan yang tinggi kalori.

Baca Juga: Emmanuel Macron Sebut Agama Islam Sedang Alami Krisis, Beginilah Tanggapan Wapres Ma’ruf Amin

Hindarilah konsumsi gula yang tidak perlu seperti pada minuman kemasan.

“Kebutuhan energi perempuan dewasa bisa mencapai 1700-1800 kalori, dengan diet ini ditambah olahraga, defisist kalori akan tetap tercapai. Pada dasarnya, orang menjadi gemuk karena ada surplus energi,” terang Dia.

Asupan energi dari makanan jauh lebih banyak dari energi yang dikeluarkan menimbulkan kegemukan.

Selain dari aktivitas fisik seperti olahraga, energi dipakai tubuh untuk laju metabolisme dasar. Semakin tua seseorang, pembakaran kalori pun melambat sehingga semakin sulit untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Simak! Berikut 5 Rekomendasi Makanan Enak dan Cocok Disantap Saat Hujan

Pemilihan makanan yang disantap juga penting.

Juwita menjelaskan soal efek termis makanan, yakni energi yang dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme. Protein dan makanan yang tidak mengalami banyak proses olahan memberikan efek termis yang lebih tinggi ketimbang karbohidrat dan lemak. Jadi, energi yang dikeluarkan pun semakin besar.

“Jadi tidak semata-mata mengurangi asupan makana dan olaharagnya dikencengin,” tutup Juwita.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah