Waspada! Polusi Udara Picu Perkembangan Alzheimer pada Anak Muda

- 17 Oktober 2020, 09:48 WIB
Ilustrasi remaja.*
Ilustrasi remaja.* /NY Post/

Di batang otak, para peneliti menemukan penanda penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit neuron motorik. Di samping penanda ini, para peneliti juga menemukan partikel yang kemungkinan besar merupakan produk dari polusi kendaraan.

"Ppenelitian pada batang otak anak-anak muda itu menunjukkan, selain tanda neuropatologis dari Alzheimer, Parkinson, serta penyakit neuron motorik, juga menunjukan kandungan nanopartikel zat besi yang tinggi, aluminium, dan titanium, khususnya di substansia nigra dan otak kecil.

"Tingginya kandungan nanopartikel besi dan aluminium yang ditemukan di batang otak sangat mirip dengan partikel yang berasal dari pembakaran mesin dan gesekan dari sistem pengereman," kata Prof. Barbara Maher dari Lancaster University di Inggris, salah satu penulis penelitian.

Baca Juga: Penelitian WHO: Pria Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

“Partikel yang tinggi akan titanium berbentuk seperti jarum. Partikel yang serupa terlihat di sel saraf di dinding usus, menunjukkan partikel ini mencapai otak setelah ditelan dan bergerak dari usus ke sel saraf yang menghubungkan batang otak dengan sistem pencernaan," tambahnya.

Menurut para peneliti, area tempat individu-individu itu pernah tinggal memaparkan mereka pada partikulat tingkat tinggi. 

Polusi partikulat disebabkan oleh partikel yang sangat kecil seperti debu, asap, keausan pengereman kendaraan, serta gas atmosfer dari kendaraan dan pembakaran industri.

Baca Juga: HUT ke-19 Kota Tasikmalaya: Kasus DBD Meningkat, Wagub Minta Warga Terapkan PHBS

Sementara itu, jenazah anak-anak muda dari daerah dengan tingkat polusi rendah tidak menunjukkan tanda penyakit neurodegeneratif.

Bagi para peneliti, partikel dari polusi udara perkotaan dan penanda penyakit neurodegeneratif menjadi perhatian yang serius. Mereka khawatir jika penyakit neurodegeneratif berkembang di otak anak-anak muda selagi mereka bertambah dewasa.

"Sangat penting untuk memahami hubungan antara nanopartikel yang Anda hirup atau telan serta dampaknya bagi tiap area di otak Anda.

Baca Juga: Sinopsis Film 'A Company Man', Tayang Malam Ini di Trans 7

"Orang yang berbeda akan memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap paparan partikulat semacam itu, tetapi temuan baru kami menunjukkan terhadap polutan udara apa Anda terpapar, apa yang Anda hirup dan telan, memiliki arti penting dalam perkembangan kerusakan saraf.

"Dengan temuan ini, sumber nanopartikulat penyebab polusi udara menjadi sangat penting dan mendesak untuk ditangani," tutup Profesor Barbara.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x