PR TASIKMALAYA - Belakangan ini, media sosial nampaknya sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda jika terlalu sering berjelajah di media sosial dan doomscrolling dapat berdampak buruk pada kesehatan mental?.
Bermain media sosial dan mencari berbagai informasi dengan doomscrolling ternyata juga berdampak negatif pada otak. Doomscrolling merupakan aktivitas scrolling di media sosial untuk mendapatkan, menonton dan membaca konten negatif secara terus menerus.
Istilah lain dari doomscrolling dapat disebut sebagai social media panic. Terkadang, orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan membuka media sosial untuk mendapatkan berbagai informasi.
Meskipun teknologi ini bisa menghubungkan ke berbagai orang, dampak buruknya terutama bagi kesehatan mental lebih besar daripada manfaatnya.
Pasalnya, berbagai hal yang disajikan di media sosial terlihat lebih menarik dibanding kehidupan nyata. Hal ini berdampak buruk bagi sebagain orang yang memiliki harga diri rendah hingga gangguan kecamasan atau depresi.
Baca Juga: Meriahkan Pemilu 2024 dengan Kumpulan Link Twibbon yang Bisa Diunggah Menjadi Status Media Sosial
Dampak buruk lain dari penggunaan media sosial dan doomscrolling, orang-orang akan lebih minim berkomunikasi dengan kehidupan di dunia nyata karena mereka terbiasa bersosialisasi di internet.
Faktanya, tidak bertemu dengan orang lain di dalam kehidupan nyata dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan dapat menyebabkan kesepian, kecemasan, depresi dan masalah sejenisnya.
Melansir laman Hindustan Times, Aanandita Vaghani, Konselor Kesehatan Mental, Pendiri, UnFix Your Feelings menyebut jika media sosial dan doomscrolling dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.