PR TASIKMALAYA – Menghindarkan anak dari kemungkinan obesitas harus dilakukan oleh seluruh orang tua. Sementara itu, obesitas merupakan penyakit yang akibat dari kelebihan berat badan.
Diketahui obesitas ini disebabkan karena adanya penumpukan lemak dalam kadar banyak di dalam tubuh, karena tidak ada keseimbangan antara asupan kalori yang lebih besar dari kalori yang dibakar dalam tubuh.
Tidak hanya menimpa orang dewasa, kini muncul fenomena anak-anak yang mengalami obesitas. Tentunya anak tersebut akan mendapatkan kendala dalam tumbuh kembangnya.
Inilah yang saat ini disoroti oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kemenkes berupaya untuk menurunkan angka obesitas pada anak di Indonesia.
Baca Juga: Ramadhan 2023 Dapat Dijadikan Motivasi untuk Taubat, Simak Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Fokus penanganan obesitas saat ini ditujukan khususnya pada kelompok anak dan remaja. Tentunya akan membutuhkan sinergi antara pemerintah dengan pihak keluarga, bagaimana kampanye yang digalakan oleh pemerintah dapat aplikatif di kalangan keluarga.
Tren status anak obesitas 5 tahun kebelakang menunjukan penurunan, seperti pada tahun 2018 sebesar 8,0 persen, tahun 2019 terdapat 4,5 persen, pada tahun 2020 tidak dilakukan survey, pada tahun 2021 menjadi 3,8, dan ketika tahun 2022 sebesar 3,5. Data Kementerian Kesehatan, tren status anak obesitas per 27 Januari 2023, seperti dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Angka tersebut masih menjadi konsen Kemenkes guna dapat lebih menekan angka obesitas anak di Indonesia.
Dapat diketahui oleh kita semua, bahwa faktor penyebab obesitas setidaknya ada 5, yaitu: