Network
PR TASIKMALAYA – Indonesia saat ini memiliki tantangan permasalahan gizi ganda pada anak. Selain permasalahan stunting yang (gizi kurang), pemberitaan mengenai masalah obesitas (gizi lebih) pada anak mulai bermunculan.
Terkini, ada anak yang alami obesitas di Bekasi, Jawa Barat dan mendapat respon serius dari pemerintah setempat. Kasus tersebut merupakan satu dari banyak kasus obesitas di Indonesia.
Riset terbaru oleh Kementerian Kesehatan (2018) yang menunjukkan proporsi obesitas pada orang dewasa mencapai 21,8%, serta proporsi berat badan berlebih mencapai 13,6% penduduk. Ditinjau dari data sebelumnya, angka tersebut terus mengalami kenaikan setiap tahun. Kondisi tersebut dapat dicegah salah satunya dengan menghindari obesitas pada anak.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengimbau para orang tua agar tidak menganggap lucu anak yang terlalu gemuk atau obesitas. Padahal, gemuk atau obesitas merupakan sebuah penyakit.
Baca Juga: Taxi Driver 2 Episode 4: Aksi Tim Taksi Pelangi Ringkus Penipu Gagal?
“Obesitas adalah suatu penyakit, jangan dianggap itu adalah kondisi sehat atau anaknya jadi lucu, jangan jadi idaman semua orang tua,” pesan dr. Piprim.
Faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak diantaranya adalah faktor genetik dan non genetik. Pada faktor genetik, orang tua yang obesitas memiliki kemungkinan lebih besar akan memiliki anak yang obesitas.
Sedangkan faktor non genetik yang memengaruhi seperti kekurangan aktivitas fisik, asupan gizi yang berlebihan, gaya hidup, pola makan, faktor pendapatan dan pendidikan orang tua.
Sehingga beberapa tips dari Kementerian Kesehatan berikut dapat dilakukan untuk cegah obesitas pada anak:
Baca Juga: Sempat Dirawat Intensif, Anggota Kepolisian Palestina Tewas karena Diserang Tentara Israel
