Stephanie Griggs, PhD, RN, salah satu pengajar di Case Western Reserve University menyatakan bahwa ketika tidur, kita mengalami siklus yang disebut rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM).
Pada siklus tersebut, terdapat proses penting yang berhubungan dengan tubuh, memori, juga emosi. Setiap tahapan siklus tersebut pun memiliki dampak yang berbeda bagi tubuh.
Baca Juga: Momen Epik One Piece, Pertarungan Ace vs Kurohige Menjelma Jadi Action Figure
Misalnya pada siklus NREM N3 ketika hormon yang berkaitan dengan pembuluh darah bekerja. Jika terganggu, hal ini dapat berpengaruh pada tubuh seperti memicu serangan jantung atau struk.
Pakar lainnya, Cristiano Guarana menyatakan kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam berpikir. Menurutnya, kurang tidur dapat mengurangi hubungan amigdala dan prefrontal korteks pada otak.
Bagian ini merupakan bagian yang juga bertanggung jawab untuk mengontrol diri dan memproses informasi.
Masalah dalam hal ini dapat berpengaruh pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku seperti mengambil keputusan yang buruk, berperilaku tidak sesuai norma masyarakat, dan sulit mengatur emosi negatif.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BPNT 2023 secara Online Lewat HP
Oleh karena itu, kurang tidur baik secara kualitas maupun kuantitas dapat berpengaruh pada berbagai hal seperti kesehatan, pengelolaan informasi dan perilaku, serta menimbulkan perasaan negatif mengenai usia.***