3 Cara untuk Bantu Detoksifikasi Tubuh dari Racun, Salah Satunya Minum Lebih Banyak Air

- 16 Januari 2023, 08:37 WIB
Simaklah berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk proses detoksifikasi tubuh dari racun.
Simaklah berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk proses detoksifikasi tubuh dari racun. /PIXABAY/congerdesign

PR TASIKMALAYA - Proses detoksifikasi dikatakan dapat menghilangkan racun dari tubuh, meningkatkan kesehatan, dan mendorong penurunan berat badan.

Biasanya ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam proses detoksifikasi, seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang dianggap dapat membantu proses tersebut.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Healthline, istilah "toksin" dalam konteks detoksifikasi didefinisikan secara longgar, hal ini biasanya termasuk polutan, bahan kimia sintetis, logam berat, dan makanan olahan yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Namun, detoksifikasi populer jarang mengidentifikasi racun spesifik yang ingin mereka keluarkan atau mekanisme yang seharusnya mereka hilangkan.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Temukan Perbedaan di Antara Gambar? Orang Cerdas Berhasil Melihatnya dalam 35 Detik

 

Tubuh manusia memiliki cara canggih untuk menghilangkan racun yang melibatkan hati, ginjal, sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.

Akan tetapi, hanya jika organ-organ ini sehat, mereka dapat secara efektif menghilangkan zat yang tidak diinginkan.

Jadi, meskipun detoksifikasi tidak melakukan apa pun yang tidak dapat dilakukan oleh tubuh Anda secara alami, Anda dapat mengoptimalkan sistem detoksifikasi alami tubuh Anda dengan cara berikut:

1. Minum lebih banyak air

Baca Juga: Selamat! Ganda Putra Fajar-Rian Berhasil Cetak Rekor Juara BWF Super 1000 di Malaysia Open 2023

Air sebetulnya memiliki jauh lebih banyak manfaat daripada memuaskan dahaga Anda.

Biasanya air dapat mengatur suhu tubuh, melumasi persendian, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, dan mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah. 

Sel-sel tubuh harus terus memperbaiki diri agar berfungsi optimal dan memecah nutrisi untuk digunakan tubuh Anda sebagai energi.

Namun, proses ini melepaskan limbah dalam bentuk urea dan karbon dioksida, yang dapat membahayakan jika menumpuk di darah. 

Baca Juga: Tes IQ: Dapatkah Anda Lihat 10 Perbedaan Antar Gambar? Temukan dengan Cerdas dalam 20 Detik

Air mengangkut produk limbah, membuangnya secara efisien melalui buang air kecil, bernapas, atau berkeringat. Jadi tetap terhidrasi dengan baik penting untuk detoksifikasi. 

2. Konsumsi makanan kaya antioksidan

Antioksidan melindungi sel Anda dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas. Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang dihasilkan dari produksi radikal bebas yang berlebihan.

Tubuh secara alami menghasilkan molekul-molekul ini untuk proses seluler, seperti pencernaan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Supervisor PT Permata Indo Kav Penempatan Tasikmalaya Sekitarnya

Akan tetapi, alkohol, asap tembakau, pola makan rendah nutrisi, dan paparan polutan dapat menghasilkan radikal bebas yang berlebihan. Molekul-molekul ini menyebabkan kerusakan pada berbagai sel.

Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa kerusakan akibat radikal bebas berperan dalam kondisi seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan jenis kanker tertentu.

3. Konsumsi makanan tinggi prebiotik

Kesehatan usus penting untuk menjaga sistem detoksifikasi Anda tetap sehat. Sel usus Anda memiliki sistem detoksifikasi dan ekskresi yang melindungi usus dan tubuh Anda dari racun berbahaya, seperti bahan kimia. 

Baca Juga: Arief Rosyid Komentari Pencalonkan Erick Thohir, Disebut jadi Era Transformasi Baru PSSI

Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik, sejenis serat yang memberi makan bakteri baik di usus Anda yang disebut probiotik.

Dengan probiotik, bakteri baik Anda dapat menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Biasanya penggunaan antibiotik, kebersihan gigi yang buruk, dan kualitas diet semuanya dapat mengubah keseimbangan bakteri di usus Anda.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah