Network
Baca Juga: Tes Matematika: Bisakah Anda Memecahkan Puzzle Ini Hanya dalam Beberapa Menit?
Pendapat tersebut sebagaimana disebutkan dalam Darul Ifta’ Al-Mishriyah yang berbunyi:
‘Barangsiapa yang bangun malam dan makan sahur, maka dia sudah dinilai melakukan niat. Begitu juga sudah melakukan niat jika seseorang berkeinginan di waktu tertentu di waktu malam untuk melakukan puasa di hari besoknya.’
Tetapi, berdasarkan sebagian ulama yang lain menilai bahwa sahur tidak cukup untuk menggantikan niat puasa.
Disebutkan, tidak sah puasa apabila tidak membaca niat meskipun sudah bangun untuk makan sahur.
Pendapat ini disampaikan Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in berikut:
‘Makan sahur tidak cukup sebagai pengganti niat, meskipun ia makan sahur bermaksud agar kuat melaksanakan puasa.’
Walaupun mencegah dari berbagai hal yang membatalkan puasa, itu dirasa tidak cukup sebagai pengganti niat puasa.
Berdasarkan dari kedua pendapat ulama yang berbeda tersebut, umat Islam disarankan untuk mengucapkan atau membaca niat puasa di malam hari.
