PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir 2 tahun di Indonesia, berdampak dalam berbagai aspek antara lain kesehatan, ekonomi juga pendidikan.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga membuat aktivitas fisik yang minim akibat pembatasan kegiatan di luar ruangan.
Hal ini meningkatkan berbagai resiko penyakit yang diakibatkan kurangnya aktivitas tubuh, salah satunya osteoporosis.
Pandemi Covid-19 membuat semua elemen hanya terfokus pada pencegahan Covid-19.
Dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat menjadi kurang aktif bergerak.
Selain itu, pola makan dan asupan nutrisi sering kali menjadi tidak seimbang. Hal itu dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoporosis.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Rabu 3 November 2021: Waspada Hujan Petir, Suhu hingga 32 Derajat
Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan meningkatkan resiko patah tulang.
Dua dari lima orang berisiko terkena osteoporosis. Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki terkena osteoporosis.