Studi: Olahraga Lebih Penting Dibandingkan Diet hingga Membuat Hidup Lebih Lama

- 23 Oktober 2021, 11:40 WIB
Banyak bukti bahwa kebanyakan dari kita bisa sehat dengan berat badan berapa pun, jika kita juga cukup aktif bergerak.
Banyak bukti bahwa kebanyakan dari kita bisa sehat dengan berat badan berapa pun, jika kita juga cukup aktif bergerak. /Pexels/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Studi yang menganalisis hasil ratusan studi sebelumnya tentang penurunan berat badan dan olahraga pada pria dan wanita, menemukan bahwa orang gemuk biasanya menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian dini.

Itu jauh lebih banyak dengan mendapatkan kebugaran daripada dengan menurunkan berat badan atau diet. 

Tinjauan tersebut menambah banyak bukti bahwa kebanyakan dari kita bisa sehat dengan berat badan berapa pun, jika kita juga cukup aktif bergerak.

 Baca Juga: AS Sebut Pihaknya Berhasil Bunuh Pemimpin Senior Al Qaeda di Suriah

Penelitian terakhir ini sangat menunjukan bahwa orang yang mulai berolahraga jarang kehilangan banyak berat badan, kecuali jika mereka mengurangi asupan makanan secara substansial. 

Olahraga hanya membakar terlalu sedikit kalori, secara umum untuk membantu penurunan berat badan.

Kita juga cenderung mengompensasi sebagian dari pengeluaran kalori yang sedikit dari olahraga, dengan makan lebih banyak sesudahnya atau bergerak lebih sedikit, atau secara tidak sadar memutar kembali operasi metabolisme tubuh kita untuk mengurangi pengeluaran energi.

 Baca Juga: Langkah-langkah Mengurangi Kuman dan Bakteri dalam Cangkir Kopi

Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Glenn Gaesser, seorang profesor fisiologi olahraga di Arizona State University, di Phoenix, sangat berpengalaman dalam kekurangan latihan untuk menghilangkan lemak.

Selama beberapa dekade, dia telah mempelajari efek aktivitas fisik pada komposisi dan metabolisme tubuh orang, serta daya tahan mereka, dengan fokus khusus pada orang yang mengalami obesitas.

Sebagian besar penelitiannya, telah menggarisbawahi kesia-siaan latihan untuk menurunkan berat badan.

 Baca Juga: Mendadak Unggah ini Usai Instagram Rachel Vennya ‘Tenggelam’! Niko Al Hakim Beri Dukungan untuk Siapa?

Dalam eksperimen tahun 2015 yang dia awasi, misalnya 81 wanita yang tidak banyak bergerak dan kelebihan berat badan memulai rutinitas baru dengan berjalan kaki tiga kali seminggu selama 30 menit.

Setelah 12 minggu, beberapa dari mereka telah kehilangan beberapa lemak tubuh, tetapi 55 dari mereka mengalami kenaikan berat badan.

Namun, dalam penelitian lain dari lab Dr. Gaesser, orang yang kelebihan berat badan dan obesitas dengan masalah kesehatan yang signifikan, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol atau resistensi insulin, penanda diabetes tipe 2, menunjukan peningkatan yang cukup besar dalam kondisi tersebut, setelah mereka memulai berolahraga.

 Baca Juga: Telah Jalani Rehabilitasi hingga 4 Bulan Lamanya, Anji Akhirnya Resmi Bebas!

Secara keseluruhan, penelitian yang mereka kutip menunjukkan bahwa pria dan wanita yang tidak banyak bergerak, obesitas yang mulai berolahraga dan meningkatkan kebugaran, mereka dapat menurunkan risiko kematian dini sebanyak 30 persen atau lebih.

Peningkatan ini umumnya menempatkan mereka pada risiko kematian dini yang lebih rendah, dibanding orang yang dianggap memiliki berat badan normal tetapi tidak bugar.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah