Simak Penyebab Nyeri Bahu, Kapan Harus Temui Dokter, Hingga Pengobatannya

- 19 Februari 2021, 10:12 WIB
Ilustrasi nyeri bahu.
Ilustrasi nyeri bahu. /Tumisu/pixabay

PR TASIKMALAYA - Bahu memiliki rentang gerak yang lebar dan serbaguna. Sesuatu tidak beres dengan bahu dapat menghambat kemampuan Anda bergerak bebas dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Kita dapat mencederai bahu setelah persalinan manual, berolahraga, atau pergerakan yang berulang.

Masalah pada bahu ini cenderung dialami seiring dengan bertambahnya usia, terutama pada usia di atas 60 tahun karena jaringan lunak disekeliling bahu cenderung merosot.

 Baca Juga: Sebut Banyak yang Tak Bisa Bedakan Kritik dan Fitnah, Ali Ngabalin: Mohon Doakan Agar Allah Lindungi Jokowi

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Healthline, berikut adalah hal yang perlu Anda ketahui tentang nyeri bahu, termasuk penyebabnya, pengobatan, dan pencegahan.

1. Penyebab Nyeri Bahu

Faktor paling umum penyebab nyeri bahu ialah kondisi yang ditandai dengan pembengkakan tendon.

Penyebab lainnya lainnya ialah akibat adanya cedera pada lokasi lain di tubuh, biasanya pada leher atau bisep, umumnya tidak bertambah sakit saat menggerakkan bahu.

Penyebab nyeri bahu lainnya termasuk radang sendi, robeknya tulang rawan, saraf terjepit di leher atau bahu, patah tulang atau lengan, dislokasi atau patah bahu.

Selain itu, cedera karena penggunaan bahu yang berlebihan atau berulang, cedera saraf tulang belakang, serangan jantung, dan lain-lain.

 Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Tak Ada yang Ditangkap Karena Kritik Pemerintah , Refly Harun: Saya Dilaporkan

2. Kapan Harus Menemui Dokter

Anda harus menemui dokter Anda bila mengalami demam, ketidakmampuan untuk menggerakkan bahu, memar berkepanjangan.

Kemudian bila menderita panas dan nyeri di sekitar sendi, atau nyeri yang terus berlanjut setelah beberapa minggu perawatan di rumah.

Jika nyeri bahu datang tiba-tiba dan tidak terkait dengan cedera, bisa jadi itu adalah tanda serangan jantung.

Tanda-tanda serangan jantung lainnya seperti kesulitan bernapas, sesak dada, pusing, keringat berlebih, nyeri di leher atau rahang.

Baca Juga: Soal Gerakan Mendorong KLB Partai Demokrat, AHY: Tidak Terkait dengan Presiden Jokowi

3. Pilihan Pengobatan untuk Nyeri Bahu

Beberapa pilihan pengobatan termasuk terapi fisik atau okupasi, pengikat selempang atau bahu, dan operasi, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan nyeri bahu.

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau kortikosteroid.

Jika Anda pernah menjalani operasi bahu, ikuti instruksi setelah perawatan dengan hati-hati.

Beberapa nyeri bahu ringan bisa dirawat di rumah. Mengompres bahu selama 15 hingga 20 menit tiga atau empat kali sehari selama beberapa hari dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Gunakan kantong es atau bungkus es dengan handuk karena menempelkan es langsung ke kulit dapat menyebabkan radang dingin dan kulit terbakar.

Baca Juga: Kapolsek Terjerat Kasus Narkoba, Hinca Pandjaitan: Ini Terlalu Gila, Harus Diusut!

Mengistirahatkan bahu selama beberapa hari sebelum kembali ke aktivitas normal dan menghindari gerakan apa pun yang mungkin menyebabkan nyeri. Batasi pekerjaan atau aktivitas berlebihan.

Perawatan rumah lainnya termasuk menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.

Sedangkan untuk mengurangi pembengkakan dapat dilakukan dengan mengompres area tersebut dengan perban elastis.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah