Garam Berlebih Bisa Turunkan Imun Tubuh, Berikut Tips Kurangi Penggunaan Garam Pada Makanan

- 7 Januari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi garam.
Ilustrasi garam. /pexels.com/Artem Beliaikin

PR TASIKMALAYA - Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti hipertensi hingga gagal jantung.

Akan tetapi, jika kekurangan garam pun dapat menyebabkan gangguan fungsi otot dan syaraf.

Sehingga, sangat penting untuk menjaga asupan garam setiap hari apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Update Virus Covid-19 Kota Tasikmalaya 6 Januari 2021: Total Kasus 2.328 Orang Positif

Karena mengonsumsi garam terlalu banyak dapat berpengaruh dalam imunitas tubuh.

Hal ini diungkapkan para peneliti dari University of Bonn, Jerman.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara, para ilmuwan menjelaskan efek mengonsumsi garam terlalu banyak dapat menekan kinerja hormon yang mempengaruhi sistem imun tubuh.

Kondisi ini dapat menekan kemampuan sel darah putih untuk memerangi infeksi bakteri.

Pakar kesehatan, Hardinsyah mengungkapkan ada beberapa cara untuk mengendalikan asupan garam sesuai dengan pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Update Virus Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya 6 Januari 2021: Total Kasus 1.321 Orang Positif

"Tak bisa dipungkiri, kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium," ujarnya.

"Nah cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak menggunakan berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya menambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali," sambungnya.

Untuk diet rendah garam, Hardinsyah menyarankan agar mengganti garam dengan bumbu umami seperti MSG bisa dijadikan solusi.

"Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa," kata dia.

Baca Juga: Kedelai Alami Kenaikan Harga, Perajin Tempe di Yogyakarta Berupaya Pertahankan Harga Produk

Ia pun menjelaskan MSG aman dikonsumsi karena Asam glutamat dalam MSG sama dengan asam glutamat yang ditemukan secara alami.

Bahkan menurut JECFA (Joint Expert Committe on Food Additive) WHO/FAO, nilai ADI (Acceptable Daily Intake) untuk MSG tidak dinyatakan (not specified).

Sementara, berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Pangan, penggunaan MSG di Indonesia diijinkan dengan batas maksimum penggunaan “secukupnya”.

Secara alami, sensor rasa di lidah akan membatasi jumlah MSG dengan sendirinya, demikian Profesor Hardinsyah dari IPB.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah