Psikolog: Pandemi Covid-19 Cenderung Membuat Masyarakat Menjadi Jenuh

13 Oktober 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi jenuh saat di rumah saja di masa pandemi. //PIXABAY/Free-photos/

PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum terselesaikan.

Psikolog yang juga Direktur Minauli Consulting Medan Dra Irna Minauli menganggap hal ini justru berimbas pada psikologi pada masyarakat.  

Menurutnya pandemi membuat warga jenuh dengan situasi yang tengah dihadapi. 

Baca Juga: Direktur PT Rohde and Schwarz Divonis Penjara dan Diminta Bayar Denda Karena Korupsi

"Wabah Covid-19 ini lama-kelamaan menimbulkan stres sehingga kita mulai merasa tidak nyaman," ujar Minauli di Medan, Senin 12 Oktober 2020.

Ia menyebutkan beberapa orang kemudian mencoba mencari hiburan dengan pergi keluar rumah dan bahkan ke tempat-tempat keramaian atau bahkan hiburan.

Ketika mereka merasa bahwa hal itu tidak berdampak apapun pada dirinya dan keluarga atau orang-orang yang dikenalnya, mulailah timbul keraguan tentang adanya bahaya penularan atau penyebaran Covid-19 ini.

Baca Juga: Punya Kasus Aktif Covid-19 Lebih dari 1.000, 12 Wilayah ini Dapat Pengawasan Lebih Ketat

"Terlebih ketika mereka mempercayai pendapat orang-orang tertentu yang meragukan keberadaan virus corona," ujarnya.

Minauli mengatakan kesadaran biasanya baru muncul kembali ketika mereka melihat atau mendengar langsung orang yang terinfeksi virus corona dan dampaknya.

"Pada saat itu biasanya kita akan belajar dari apa yang dilakukan orang lain," ucap dia.

Ia menjelaskan ketika mereka berhasil sembuh dari penyakit Covid-19, misalnya dengan cara pengobatan tertentu atau mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, minum obat herbal, berjemur dan berolahraga, maka orang lain akan menirunya.

Baca Juga: Rusia Diduga Telah Meracun Alexei Navalny, Prancis dan Jerman Desak Uni Eropa untuk Berikan Sanksi

"Tidak mengherankan jika obat-obatan saat atau jamu-jamuan tertentu menjadi laris di pasaran," katanya.

Ia menegaskan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19 harus tetap dijaga termasuk disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.

Menurut dia, mencegah tertular virus itu lebih baik daripada mengobatinya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler