5 Kesalahan Berpikir yang Sebabkan Overthinking

5 Desember 2022, 11:53 WIB
Berikut lima kesalahan berpikir yang menyebabkan overthinking, salah satunya membayangkan skenario terburuk.* /Pixabay/whoismargot

PR TASIKMALAYA - Hampir setiap orang tidak menyadari bahwa kesalahan dalam berpikir dapat menyebakan overthinking.

Diketahui, overthinking merupakan sesuatu yang sering dialami oleh setiap orang di beberapa titik tertentu dalam hidupnya.

Biasanya overthinking disebabkan oleh terlalu sering berpikir dengan maupun tanpa adanya kesadaran.

Menurut terapis, terdapat beberapa kesalahan dalam berpikir sehingga menyebabkan orang tersebut mengalami overthinking.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Ventura Koin Nusantara Posisi Account Officer Desember 2022

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Introvert Dear pada 28 November 2022, berikut lima kesalahan berpikir yang menyebabkan overthinking.

1. Baca pikiran

Bagi orang introvert, membaca pikiran orang lain bisa saja menjadi rumit karena sering intuitif dan merasa penting untuk memahami sudut pandangnya.

Misalkan Ben biasanya selalu datang tepat waktu untuk bekerja sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Cari Burung Unta? Hanya Orang Cerdas yang dengan Mudah Menemukannya

Namun, Ben pertama kalinya datang terlambat 10 menit untuk bekerja sehingga ia dicap pemalas oleh majikannya.

Lantaran hal itu, Ben mulai berpikir bahwa majikannya mulai bersikap dingin dan naik darah hanya karena datang terlambat.

2. Catastrophizing

Catastrophizing merupakan salah satu cara berpikir tentang skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Baca Juga: One Piece: Muncul di Whole Cake Island Bersama Kru Kurohige, Tujuan Aokiji Akhirnya Terungkap

Kesalahan dalam berpikir seperti ini akan membuat mereka merasa khawatir dan lebih mudah merenung.

Misalkan Maria berkencan bersama orang yang disukainya sehingga ia merasa percaya diri dan aman untuk menghabiskan waktu dengannya.

Naas, Maria mulai merasa cemas karena mendapatkan ketidakpastian dalam berkencan.

Selain itu, Maria juga menerima pesan singkat yang berisi bahwa orang yang disukainya tengah berkencan dengan orang lain.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Kaget! Hanya Pemilik Otak Cerdas Saja yang Bisa Lihat 3 Perbedaan Murid Berseragam Biru

Alih-alih merasa kecewa, Maria justru berpikir bahwa orang yang disukainya itu tengah sibuk dan meluangkan waktunya untuk mengembangkan hobi bersama orang terdekatnya.

3. Harus ada ‘-isme’

Ketika memikirkan sesuatu, mau tidak mau mereka harus memahami adanya ‘-isme’ seperti komunisme, kapitalisme, dan sebagainya.

Padahal, pemahaman adanya ‘-isme’ tidak seharusnya ada untuk direnungkan secara mendalam.

Baca Juga: Tes IQ: Gunakan Bakat Detektif untuk Menemukan 3 Perbedaan di Antara Wanita yang Mengunjungi Nenek Tetangga

Misalkan Monica ingin segera mencari teman baru agar ia bisa menghadiri acara sosial.

Untuk memuluskan rencananya, Monica harus mengumpulkan banyak energi dengan berkomunikasi bersama orang yang akan diajaknya.

Namun, pembicaraannya justru tidak berfokus pada rencana di masa depan seperti yang diharapkan.

4. Overgeneralization

Baca Juga: Tips bagi Orang Tua Menghindari Burnout ketika Sudah Memiliki Anak

Ketika menggeneralisasi secara berlebihan, perlu adanya situasi tertentu dalam mengambil kesimpulan.

Misalkan Anda mengambil kelas menulis di salah satu lembaga untuk mengembangkan keterampilan.

Lalu, Anda menerima nilai dari hasil pekerjaan Anda untuk membantu meningkatkan pemahaman dari materi yang dipelajari.

Namun ketika harus mendapatkan nilai buruk, Anda mulai berpikir bahwa menulis adalah hal yang sia-sia dan merasa impiannya tidak akan pernah terwujud.

Baca Juga: Tes IQ: si Teliti Pasti Bisa Temukan 3 Perbedaan di Antara Perempuan dan Laki-laki yang Sedang Asyik Ngobrol

5. Pelabelan

Memberi label kepada diri sendiri maupun orang lain merupakan salah satu sifat yang dipandang buruk.

Misalkan Frank ditugaskan oleh atasannya untuk berpresentasi sehingga ia mulai menghabiskan waktunya untuk melakukan penelitian untuk bahan presentasi.

Namun menjelang hari H, atasannya memberitahu kepada Frank bahwa presentasi akan dilaksanakan secara virtual sehingga ia mulai merasa cemas.

Baca Juga: Tes IQ: Jangan Kaget Seperti Wanita yang Ada di Dalam Gambar! Ada 3 Perbedaan dalam Ilustrasi, Ayo Temukan

Akibatnya, Frank merasa sangat tidak kompeten lantaran rasa gugupnya dan tersandung oleh beberapa kata penting dalam berpresentasi.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Introvert Dear

Tags

Terkini

Terpopuler