Rukun Mandi Wajib yang Harus Diketahui Agar Sah, di Antaranya Tidak Harus Menggunakan Shampo?

11 April 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi mandi. Rukun mandi wajib yang perlu diketahui. /Unsplash/Chandler Cruttenden/

PR TASIKMALAYA- Mandi Wajib rasanya sudah tidak asing lagi diketahui umat Islam.

Mandi Wajib adalah salah satu cara bersuci yang dilakukan umat Islam dari hadas atau najis besar terutama dalam keadaan Junub.

Mandi Wajib merupakan pembersihan fisik yang sesuai namanya dimana sifatnya berbeda dengan mandi biasa.

Ada beberapa hal atau hukum yang harus diikuti umat Islam apabila ingin melakukan Mandi Wajib.

Baca Juga: Fakta One Piece: Mengenal Istilah Jolly Roger dalam Dunia Bajak Laut

Setidaknya ada dua rukun yang harus dipatuhi apabila ingin Mandi Wajib menjadi sah, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan akun @bimasislam pada 24 Oktober 2021.

Pada dasarnya rukun mengerjakan Mandi Wajib begitu sederhana sehingga memudahkan umat muslim yang sedang dalam keadaan Junub untuk melakukannya.

Junub sendiri diartikan sebagai suatu keadaan seseorang setelah mengeluarkan air mani, baik bagi perempuan maupun laki-laki yang dikarenakan berhubungan seksual atau mimpi basah.

Hal tersebut tergolong hadas atau najis besar sehingga mengharuskan umat islam melakukan Mandi Wajib terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah.

Baca Juga: Prediksi Skor Akhir Bayern Munchen vs Villarreal di Leg 2 Perempat Final Liga Champions 13 April 2022

Kemudian bagaimana pengerjaan Mandi Wajib? Apakah harus menggunakan shampo dan sabun mandi?

Jawabannya adalah tidak ada kewajiban seorang umat islam yang Mandi Wajib untuk menggunakan shampo.

Artinya, Mandi Wajib sifatnya tetap sah meskipun tidak menggunakan shampo ketika melakukannya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan  Habib Syekh Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al- Kaff dalam kitab at-Taqrir as-Sadidah fil Masailil Mufidah hanya ada dua rukun yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Dipertemukan di A Business Proposal, Kim Min Kyu Tentang Seol In Ah: Dia Seperti Bayi

Pertama adalah niat yang dilakukan pada awal mandi karena sesungguhnya badan seperti anggota yang satu.

“Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala."

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala.

Kedua, harus mengalirkan air pada seluruh badan.

Baca Juga: 3 Tips Sehat Memilih Makanan Selama Ramadhan 2022, dari Makan Sahur hingga Buka Puasa

Selama memenuhi kedua hal tersebut, Mandi Wajib yang dilakukan sifatnya akan sah.

Bahkan ketika di situasi dingin, menggunakan air hangat sekalipun untuk Mandi Wajib diperbolehkan.

Dikutip dari sumber yang sama,  Ibnu Hajar al-Asqallani dalam kitab Fathul Bari menjelaskan, boleh hukumnya melaksanakan mandi wajib menggunakan air hangat.

Menurut Ibnu Hajar praktik tersebut pernah dilakukan sahabat Nabi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Bima Islam Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler