Bukan Virus Corona, Rupanya Enzim dalam Tubuh Ini yang Sebabkan Penyakit Covid-19 Sangat Mematikan!

26 Agustus 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi Covid-19. Bukan karena Virus Corona sangat berbahaya, rupanya penderita Covid-19 miliki angka kematian tinggi sebab kerja enzim sPLA2-IIA dalam tubuh. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA – Ilmuwan dari Inggris menemukan bahwa Virus Corona bisa sedikitnya menimbulkan kematian bagi 100 orang setiap harinya.

Angka kematian akibat Virus Corona yang tergolong sangat tinggi ini menyebabkan sejumlah ilmuwan berlomba-lomba untuk mengetahui sebenarnya apa yang membuat penyakit Covid-19 sangat mematikan.

Alhasil, penelitian dari Inggris pun berhasil membuahkan hasil dengan ditemukannya enzim sPLA2-IIA yang biasa berada dalam tubuh manusia tetapi malah memicu kematian akibat infeksi Virus Corona.

Baca Juga: Apakah Anda Termasuk? Ternyata Ini Sifat dan Kepribadian yang Diharapkan Zodiak Virgo dari Pasangannya

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, para ilmuwan Inggris percaya bahwa enzim sPLA2-IIA adalah penyebab kenapa penyakit Covid-19 sangat mematikan.

Diketahui, enzim ganas ini bekerja seperti bisa ular yang bisa menghancurkan organ manusia dan menimbulkan kematian.

Selain itu, enzim sPLA2-IIA tergolong enzim aktif yang ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam tubuh orang yang sedang sehat.

Baca Juga: Bongkar Tiga Sifat Buruk Raffi Ahmad yang Tak Diketahui Publik, Nagita Slavina: Dia Tuh…

Dan memiliki peranan penting untuk melawan infeksi yang ditimbulkan bakteri.

Akan tetapi menurut peneliti Floyd Chilton, enzim sPLA2-IIA akan jadi sangat berbahaya apabila berada di dalam tubuh manusia dalam jumlah banyak.

Sebab enzim sPLA2-IIA bakalan merobek-robek organ internal seperti jantung, paru-paru, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Tiongkok Mengecam 'Kambing Hitam' AS Atas Laporan Asal Covid-19

Sewaktu tubuh kita diserang Virus Corona, enzim sPLA2-IIA akan memperbanyak diri dengan maksud untuk mematikan biang penyakit Covid-19.

“Enzim ini berusaha mematikan virus tetapi ketika diproduksi tubuh terlalu banyak, maka hal buruk bakal terjadi. Seperti menghancurkan membran sel penderita Covid-19 hingga akhirnya terjadi banyak kegagalan organ yang sebabkan kematian,” jelas peneliti Floyd Chilton.

Rekan Floyd Chilton yaitu Maurizio del Poeta yang merupakan profesor dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi Renaissance School of Medicine, Universitas Stony Brook, menjelaskan bahwa temuan bahaya enzim sPLA2-IIA bakalan membantu untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga: Kena Skakmat Deddy Corbuzier karena Pengakuannya, Denny Darko Langsung Lakukan Hal Ini

Sebab dengan ditemukannya enzim sPLA2-IIA sebagai penambah resiko kematian akibat tertular Virus Corona, nantinya tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit Covid-19 bakalan bisa diatasi dengan obat atau terapi baru.

Sementara itu, untuk meneliti cara kerja enzim sPLA2-IIA, Floyd Chilton dan Maurizio del Poeta mengumpulkan 127 sampel plasma darah dari pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit.

Tim peneliti asal Inggris itu juga mengambil 154 sampel dari pasien lainnya untuk dijadikan pembanding.

Baca Juga: Tanggapi Ramalan dan Klarifikasi Denny Darko Soal Dirinya, Deddy Corbuzier Sampaikan Pesan Menohok: Itu Bohong

Untuk meneliti sampel, Maurizio del Poeta dan timnya menggunakan berbagai perhitungan algoritma yang berbeda.

Juga menganalisa sampel dengan mengujinya menggunakan berbagai enzim biokimia serta metabolisme lipid.

Hasil penelitian menunjukkan hanya ditemukan setengah nanogram per mL enzim sPLA2-IIA di dalam tubuh orang sehat.

Baca Juga: Tes Psikologi: Hewan yang Pertama Kali Dilihat Ungkap Rahasia Alam Bawah Sadar Anda Saat Ini

Sementara di dalam tubuh penderita Covid-19, ditemukan sebanyak lebih dari 10 nanogram per mL enzim sPLA2-IIA.

Tingginya konsentrasi enzim sPLA2-IIA di dalam tubuh penderita Covid-19 menyebabkan kemungkinan persentase kematian akibat virus corona mencapai angka 63 persen.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler