Sisi Gelap Asupan Zat Besi, Simak Penjelasannya Berikut!

10 Agustus 2021, 08:12 WIB
Ilustrasi. Meski diperlukan untuk kesehatan tubuh, namun terdapat beberapa hal yang bisa membuat zat besi menjadi mematikan. /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Zat besi merupakan salah satu nutrisi terpenting untuk kesehatan kita.

Zat besi berperan penting dalam tubuh untuk membantu sel darah merah memproduksi hemoglobin.

Di mana protein tersebut diproduksi untuk membawa sel darah merah yang mengandung oksigen dari paru-paru yang akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Cocok Secara Zodiak, Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Berjodoh dari Langit

Zat besi juga diperlukan untuk melakukan proses metabolisme energi secara keseluruhan.

Dalam proses penyerapan nutrisi, menyeimbangkan kadar hormon yang dapat mempengaruhi suasana hati juga tidak lepas dari peranan Zat besi.

Bahkan beberapa penelitian menyebutkan Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan fisik, dan perkembangan saraf.

Baca Juga: Resep Muffin Apel, Cocok sebagai Varian Sarapan Pagi

Ketika seseorang tidak memiliki asupan cukup Zat besi, maka tubuh akan kesulitan mendapatkan oksigen ke otak.

Jaringan, otot, dan sel-sel lain juga akan terganggu jika tidak mendapat cukup oksigen.

Hal yang paling sering terlihat dari gejala awal adalah seseorang akan cepat merasa sangat lelah dan lemah.

Baca Juga: Bakal Temui Atlet Rusia di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Vladimir Putin: Berharap Terbaik

Kekurangan Zat besi yang parah menyebabkan kondisi kesehatan terganggu yang disebut anemia.

Gejala anemia antara lain lemas, tangan dan kaki dingin, sesak napas, pusing, lidah sakit, kuku rapuh hingga nafsu makan kurang.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ditemui banyak kasus kekurangan Zat besi di Amerika Serikat.

Baca Juga: Alasan Meghan Markle Pilih Menikah dengan Pangeran Harry Dibongkar, Menyangkut Ambisi dan Popularitas

Menurut lembaga pengendalian penyakit disana, terdapat sekitar 10 persen wanita dianggap kekurangan Zat besi.

Hingga 80 persen populasi dunia berpotensi kekurangan Zat besi dan ada 25 persen atau lebih seseorang beresiko menderita anemia terkait defisiensi Zat besi.

Zat besi berasal dari berbagai makanan seperti dari daging, unggas, dan makanan laut.

Baca Juga: Poppy Amalya Ungkap Kondisi Psikologis yang Dialami Dinar Candy hingga Protes Berbikini Saat PPKM

Sumber makanan nabati seperti biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau juga menyediakan banyak asupan Zat besi.

Zat besi yang diperoleh secara hayati lebih mudah diserap dan digunakan dalam tubuh.

Namun dibalik itu semua meskipun sedari bangku sekolah kita telah mendapatkan banyak informasi tentang pentingnya Zat besi, kenyataannya terlalu banyak Zat besi sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat mengancam jiwa.

Baca Juga: Ikatan Cinta 10 Agustus 2021: Trio Maut Al, Rendy, dan Angga Siapkan Kejutan 'Misterius' untuk Andin

Sebuah resiko overdosis Zat besi dapat juga terjadi tiba-tiba atau secara bertahap.

Mengonsumsi terlalu banyak Zat besi dalam bentuk suplemen berpotensi menyebabkan keracunan Zat besi akut dan bisa berakibat fatal.

Sebuah fakta medis yang mungkin jarang orang yang tahu salah satunya adalah obat paling berbahaya di lemari medis mungkin adalah pil suplemen Zat besi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan 10 Agustus 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Kamu Akan Dihadapkan dengan Realita

Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap overdosis suplemen Zat besi.

Dosis Zat besi tambahan 45 miligram per hari atau lebih dapat menyebabkan efek samping termasuk mual, kram dan sembelit.

Keracunan besi akut menyebabkan pengumpulan toksin pada kardiovaskular, metabolisme, hati, dan sistem saraf pusat terganggu.

Baca Juga: Penggemar Kim Go Eun Siap-siap Sambut Yumi's Cells, Drama Adaptasi Komik Webtoon dengan Animasi 3D

Selain itu juga overdosis Zat besi menyebabkan gagal hati dan gangguan kardiovaskular sebagai penyebab kematian.

Kelebihan Zat besi dapat terjadi dalam beberapa cara. Keracunan Zat besi dapat terjadi ketika orang overdosis pada suplemen Zat besi.

Hemokromatosis herediter merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan penyerapan Zat besi yang berlebihan dari makanan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Siapa Pencuri Sebenarnya? Gambar yang Dipilih Ungkap Jati Diri Anda

Kelebihan Zat besi bebas dalam tubuh Anda adalah pro-oksidan kebalikan dari antioksidan dan menyebabkan kerusakan sel tubuh.

Kelebihan Zat besi akan menumpuk di jantung, hati, sendi, pankreas, dan kelenjar pituitari.

Jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius dan dapat menyebabkan serangan jantung, diabetes, sirosis hati, radang sendi, depresi, dan bahkan kematian mendadak.

Baca Juga: Cocok Secara Zodiak, Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Berjodoh dari Langit

Sistem pengaturan Zat besi tubuh yang tidak berfungsi dengan baik, memungkinkan Zat besi menumpuk di dalam tubuh.

Tubuh tidak memiliki cara yang cepat dan mudah untuk membuang kelebihan zat besi, kecuali melalui kehilangan darah atau mendonorkan darah.

Wanita yang masih menstruasi dapat membantu membersihkan tubuh mereka dari kelebihan Zat besi.

Baca Juga: Terlalu Santai, Berikut ini 5 Zodiak yang Selalu Terlambat dalam Segala Hal! Salah Satunya Sagitarius

Orang-orang keturunan Eropa Utara, termasuk orang-orang keturunan Skotlandia, Irlandia dan Inggris berada pada risiko yang lebih tinggi. Sama halnya bagi siapa saja dengan riwayat anggota keluarga dengan hemochromatosis.

Tes darah dapat membantu mendiagnosis hemokromatosis dengan memeriksa kadar zat besi dan feritin dalam darah.

Kelebihan zat besi diobati dengan terapi khelasi (terapi obat) atau flebotomi terapeutik, di mana dokter akan mengeluarkan darah atau pasien dapat memilih untuk mendonorkan darah secara rutin.

Baca Juga: Terbukti Bunuh Kekasihnya Sendiri, Permohonan Toy Toy Thanapat untuk Bebas dengan Jaminan Ditolak

Meskipun Zat besi dari makanan umumnya aman, suplemen zat besi bisa berbahaya jika cadangan Zat besi pada seseorang sudah tercukupi.

Sebaiknya jangan mengkonsumsi suplemen Zat besi kecuali direkomendasikan oleh profesional medis.

Kelebihan Zat besi telah terbukti menyebabkan kanker pada manusia.

Studi observasional juga menunjukkan bahwa asupan tinggi Zat besi dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Baca Juga: Jerinx SID Lagi-lagi Terjerat Kasus Hukum, Nora Alexandra Curhat Soal Pekerjaannya

Uji klinis pada manusia memang menunjukkan bahwa Zat besi dari suplemen atau dari daging merah.

Sehingga meningkatkan pembentukan senyawa N-nitroso penyebab kanker di saluran pencernaan.

Zat besi juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan seperti pada Levodopa dan Carbidopa untuk penyakit Parkinson atau sindrom tertentu.

Begitu juga untuk obat Levothyroxine (Synthroid) untuk kondisi hipotiroid.

Baca Juga: Tes Psikologi: Warna Apa yang Dilihat di Pusat Gambar? Ungkap Tingkat Kejeniusan Anda

Selanjutnya zat besi juga berpengaruh pada obat penghambat untuk GERD, Tetrasiklin, Ciprofloaxin, dan Penisilin.

Ada beberapa cara untuk mengurangi efek negatif dari terlalu banyak Zat besi.

Salah Satunya dengan maakan makanan yang mengandung banyak polifenol, flavanol, fitonutrien, dan senyawa antioksidan nabati lainnya.

Minum kopi atau teh. Kopi dapat menghambat penyerapan Zat besi.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Perpanjang PPKM Level 4 hingga 16 Agustus, Meski Angka Kematian Semakin Turun

Teh juga menghambat penyerapan Zat besi, baik teh hitam maupun teh hijau.

Sehingga kopi banyak dikaitkan dengan kasus penyebab tingkat kematian yang lebih rendah di suatu tempat.

Makan susu sebelum atau setelah makan dengan kandungan kalsiumnya dapat penghambat kuat penyerapan Zat besi.

Hindari makan daging merah dengan makanan lain yang diperkaya Zat besi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan 10 Agustus 2021: Cancer, Leo, dan Virgo, Waktunya Memutuskan Suatu Hal

Kedua jenis Zat besi tersebut cenderung saling memperbesar.

perbanyak Minum air mineral alami dan berolahraga teratur dapat mengurangi simpanan Zat besi karena akan membangun otot.

Tinggal di dataran tinggi akan menggunakan lebih banyak simpanan Zat besi karena tubuh memiliki kebutuhan oksigen yang meningkat dalam darah.

Meskipun Zat besi adalah nutrisi penting, seiring bertambahnya usia, kita cenderung menumpuk simpanan Zat besi dalam tubuh kita yang dapat menjadi ancaman kesehatan yang serius.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler