Mengalami Nyeri Bahu Bisa Hambat Pergerakan, Simak Tips Cara Mengatasinya!

17 Februari 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi nyeri bahu /Tumisu/pixabay

PR TASIKMALAYA - Bahu merupakan bagian tubuh yang memiliki gerak lebar serta serbaguna, apabila mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang luar biasa akan menjadi masalah dan menghambat kemampuan gerak.

Berdasarkan laporan dari Harvard Medical School ternyata tidak sedikit orang mengalami masalah sakit pada bahu.

Sekitar 70 persen data menunjukan bahwa orang akan mengalami efek akibat nyeri bahu.

Baca Juga: Jokowi Berencana Revisi UU ITE, Mardani Ali Sera: Sering Digunakan Bungkam Pengkritik Pemerintah

PikiranRakyat-Tasikmalaya mengutip dari Antara berdasarkan jurnal dari Healthline menyebutkan bahwa bahu merupakan sendi bola-dan-soket yang memiliki tiga tulang utama,

Tulang utama yang dimiliki bahu diantaranya tulang lengan panjang atau humerus, tulang selangka atau klavikula dan tulang belikat atau scapula. Terdapat dua sendi utama pada bahu diantaranya sandi akromioklavikularis dan sendi glenohumeral.

Sandi glenohumeral terdiri dari bagian atas tulang humerus yang berbentuk seperti bola serta tepi luar skapula. Sedangkan untuk sendi akromioklavikularis letaknya berada di antara bagian tertinggi dari skapula dan klavikula.

Sendi bahu merupakan sendi yang paling dapat banyak bergerak di tubuh dimana bisa digerakan ke depan dan belakang serta memungkinkan gerakan melingkar.

Gerakan yang dilakukan pundak berasal dari rotator cuff yang merupakan jaringan yang menghubungkan otot ke tulang atau tendon yang berjumlah empat.

Baca Juga: Dinilai Timbulkan Ketidakadilan, Presiden Jokowi Akan Revisi UU ITE dan Hapus Pasal Karet

Apabila tendon atau tulang di sekitar rotator cuff rusak atau bengkak maka lengan akan merasa sakit dan kesulitan untuk digerakan ke atas kepala.

Bahu anda dapat cedera karena beberapa aktivitas yang anda lakukan seperti menjalani persalinan normal, berolahraga, atau bahkan dengan gerakan berulang.

Beberapa penyakit tertentu seperti penyakit pada tulang belakang leher (leher), serta penyakit hati, jantung, atau kandung empedu juga dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar bahu.

Seiring bertambahnya usia masalah akan dialami pada bahu terutama ketika telah berumur 60 tahun dimana jaringan lunak yang mengelilingi bahu akan berkurang.

Bahu dapat diobati di rumah namun beberapa hal seperti terapi fisik, pengobatan, atau pembedahan juga mungkin dapat diperlukan.

Baca Juga: Cak Nun Ingin Revisi UU ITE Secepat Omnibus Law, Hidayat Nur Wahid: Sangat Bisa Asal Serius

Penyebab Nyeri Bahu

Penyebab paling umum nyeri bahu adalah adanya rotator cuff yang tertindih dimana ditandai dengan adanya pembengkakkan pada tendon.

Penyebab umum lainnya adalah adanya sindrom pelampiasan dimana adanya penyempitan rotator cuff diantara acromium atau bagian dari scapula yang menutupi bola serta kepala dari humerus

Penyebab nyeri bahu juga dirasakan karena beberapa hal diantaranya

Cedera pada leher atau bisep dikenal dengan nyeri yang dirujuk biasanya jika digerakan tidak akan bertambah buruk

Adanya radang sendi, tulang rawan robek, manset rotator robek, kantung bursa atau tendon bengkak, taji tulang atau proyeksi tulang yang berkembang di sepanjang tepi tulang.

Selain itu nyeri bahu juga dapat disebabkan karena saraf terjepit di leher atau bahu, patah tulang bahu atau lengan bahu beku, dislokasi bahu, cedera karena penggunaan yang berlebihan atau berulang, cedera saraf tulang belakang, dan serangan jantung.

Baca Juga: Beri Dukungan Penuh untuk Din Syamsuddin, Musni Umar: Jualan Radikalisme Marak untuk Membungkam Pengkritik

Apabila keluhan nyeri bahu diperiksakan ke tenaga kesehatan maka akan diminta riwayat kesehatan dan akan melakukan pemeriksaan fisik.

Untuk membantu diagnosis maka akan dilakukan tes seperti sinar-X atau MRI.

Apabila mengalami demam, disertai ketidakmampuan untuk menggerakkan bahu, memar yang berkepanjangan, panas dan nyeri di sekitar sendi, atau nyeri yang terus berlanjut setelah beberapa minggu perawatan di rumah harus segera menghubungi dokter.

Apabila nyeri bahu datang secara tiba tiba segera hubungi rumah sakit karena bisa jadi terkena serangan jantung.

Ciri dari serangan jantung diantaranya kesulitan bernapas, sesak dada, pusing, keringat berlebih, nyeri di leher atau rahang juga.

Baca Juga: Polisi Amankan Pria Diduga Bandar Narkoba di Sebuah Kamar Kost Jakarta Barat

Pengobatan Nyeri Bahu

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memulihkan sakit pada bahu diantaranya melakukan pengobatan termasuk terapi fisik atau okupasi, mengenakan pengikat selempang atau bahu, atau operasi.

Beberapa obat mungkin akan disarankan seperti obat antiinflamasi non steroid atau NSAID atau kortikosteroid.

Kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi yang kuat yang bisa diminum atau bisa disuntikan ke bahu secara langsung.

Nyeri bahu juga dapat diobati di rumah dengan cara mengompres dengan kantong es atau bungkus es dengan handuk agar tidak menyebabkan radang dingin atau iritasi.

Kompres bahu selama 15 sampai 20 menit dalam tiga atau empat kali sehari dan dilakukan selama beberapa hari sampai rasa sakit di bahu berkurang.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Tegaskan Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Harus Berhasil

Istirahatkan bahu dari aktivitas normal dan berlebihan dalam beberapa hari dan menghindari melakukan gerakan apapun yang dapat menyebabkan nyeri kembali pada bahu.

Obat yang dapat digunakan untuk perawatan bahu di rumah bisa menggunakan antiinflamasi nonsteroid.

antiinflamasi nonsteroid dapat membantu mengurangi membengkakan serta peradangan dan mengkompres area dengan perban elastis dapat dibeli di apotek.

Lakukan peregangan otot dan tendon manset rotator sebagai latihan sederhana yang bisa dilakukan di rumah dengan benar untuk mengurangi rasa nyeri di bahu.

Lakukan latihan dengan rentang gerak yang sederhana setiap hari agar mencegah bahu beku setelah mengalami bursitis atau tendinitis.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler