Berikut Amalan Istimewa yang Dilakukan Rasulullah SAW Saat Bulan Rajab

12 Februari 2021, 17:35 WIB
ILUSTRASI Berdoa. Memasuki Bulan Rajab, Umat Muslim Dianjurkan Memperbanyak Istighfar juga Doa /pixabay.com/Konevi

PR TASIKMALAYA – Bulan Rajab memiliki arti sebagai bulan keagungan atau mulia.

Salah satu kemuliaan yang terjadi di Bulan Rajab, terpatnya tanggal 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra Mi'raj.

Isra Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi di Bulan Rajab, ketika Allah SWT memerintahkan shalat lima waktu.

Baca Juga: Datangi Disdamkar Garut, Anak 14 Tahun Kesulitan Lepaskan Cincin di Jari Manis

Saking istimewanya Bulan Rajab, Rasulullah SAW memperbanyak amalan seperti berpuasa dan berzikir.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, pada Jumat, 12 Februari 2021, hal (puasa) tersebut diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.

“Rasulullah bersabda: Seutama-utamanya puasa setelah Puasa Ramadhan ialah puasa di Bulan Haram,” Hadist Riwayat Muslim.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Sarankan Jokowi Revisi UU ITE, Ferdinand Hutahean: Bukankah Itu Ada Sejak PKS Masih Berkuasa?

Bulan Haram yang di maksud di dalam Islam terdiri dari empat bulan yaitu: Muharram, Rajab, Dzulqaidah, dan Zulhijah.

Hadist Riwayat Thabrani dari Syaid bin Rasyid menyebutkan keistimewaan puasa di Bulan Rajab.

“Barangsiapa yang berpuasa sehari di Bulan Rajab, laksana berpuasa. Apabila berpuasa tujuh hari, maka ditutupkan pintu neraka jahanam.

Baca Juga: Soal Buzzer Menuduh Buzzer, Teddy Gusnaidi: Coba Lihat yang Merengek Itu, Pengecut Zaman Soeharto!

'Barang siapa berpuasa delapan hari, maka dibukakan delapan pintu surga, dan Allah mengabulkan semua permohonannya,” Hadist Riwayat Thabrani.

Rasulullah mencontohkan, saat memasuki Bulan Rajab, beliau membaca ‘Allahumma baarik lana fi rajaba wasya’bana waballighna ramadhana’.

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di Bulan Rajab, dan Bulan Sya’ban, dan pertemukan kami dengan Bulan Ramadhan (Kitab Syu’abil Iman lil Hafidz Al baihaqi juz 5 halaman 348 nomer 3534).

Baca Juga: Andi Arief Sebut PDI-P ‘Gila Kuasa’, Refly Harun: Didukung Kekuatan Mayoritas Terpaksa Dimenangkan!

Selama Bulan Rajab, Rasulullah melarang Umat Islam untuk melakukan peperangan. Bahkan di dalam Al Quran QS. At-Taubah Ayat 36, Allah SWT melarang maksiat di bulan haram.

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan (seseorang) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu,” QS: At-Taubah 36.

Imam Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya mengenai QS: At-Taubah 36, bahwa barang siapa yang bermaksiat atau menzalimi dirinya dalam empat bulan haram tersebut, maka dosanya akan dilipat gandakan.

Baca Juga: 3 Cara untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional, Salah Satunya dengan Berlatih Yoga

Adapun yang berbuat kebaikan, akan dilipat gandakan pahalanya.

Mari perbanyak puasa, berdzikir, dan amalan baik lainnya di Bulan Rajab yang istimewa ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)

Tags

Terkini

Terpopuler