Tidur! Cara Efektif Turunkan Berat Badan, Ini Penjelasan Para Ahli

2 Desember 2020, 18:49 WIB
Ilustrasi tidur /pexels/ andrea piacquadio

PR TASIKMALAYA – Kurang tidur dapat memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan, diantaranya rentan mengalami gangguan imunitas, stres, gangguan kognifif, dan naiknya berat badan.

Para ahli telah menyarankan agar dapat tidur selama kurang lebih delapan jam per harinya guna terhindar dari bahaya penyakit tersebut.

Terlebih bagi seorang wanita, kenaikan berat badan yang tidak ideal merupakan hal yang dihindari.

Baca Juga: Optimis Animo Pemilih Tinggi, KPU Sukabumi Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilihnya

Demikian, sangat penting untuk menjaga siklus tidur agar tubuh tetap langsing dan berat badan tetap ideal.

Para peneliti menyebutkan, risiko kenaikan berat badan maupun obesitas disebabkan kurangnya tidur.

Risiko obesitas akan naik hampir 30 persen bagi yang kurang tidur dari tujuh jam, sementara apabila tidur kurang dari enam jam risiko meningkat jadi 50 persen.

Baca Juga: Bilik Khusus Pemilih Bersuhu Tubuh Tinggi, Upaya KPU Sukabumi Tekan Sebaran Covid-19

Di samping itu, diet yang dijalankan tidak akan berhasil apabila Anda kekurangan tidur. Karena, selama proses tidur tubuh akan mengaktifkan gen-gen yang penting untuk pemulihan peremajaan sel yang hanya aktif pada malam hari.

Selain itu, wanita lebih membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan pria.

Dalam spekulasinya, para ahli mengungkapkan, wanita butuh lebih banyak tidur karena pada siang hari lebih banyak menggunakan otak.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Satgas Covid-19 Karawang Ingatkan Penerapan Prokes Jelang Libur Panjang

Sehingga korteks (bagian otak yang menangani bahasa dan ingatan) butuh lebih banyak waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Rata- rata wanita butuh 20 menit tambahan untuk tidur setiap malamnya. Apabila tidak terpenuhi, akan berisiko mengalami depresi, inflamasi, nyeri, serta penggumpalan darah yang berisiko stroke.

Perlu diketahui, ketika tubuh kekurangan tidur, otak akan mengirimkan sinyal SOS kepada tubuh untuk meminta asupan energi yang dapat menyediakan bahan bakar dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Wujudkan Program Sami Sade, Pemkot Bogor Salurkan Dana Rp 319 Miliar untuk 349 Desa

Otak yang kelelahan akan meminta gula, stimulant, serta karbohidrat seperti kafein, makanan kaya akan gula dan karbohidrat.

Hal itu dapat memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan, dan tentu saja berat badan akan naik.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Buku Women, Food, and Desire

Tags

Terkini

Terpopuler