Logam Mulia jadi Pendorong Pasar Ekspor Indonesia, Kemenparekraf Beri Penjelasan

- 4 Oktober 2020, 13:55 WIB
Ilustrasi logam mulia Antam.
Ilustrasi logam mulia Antam. //Laman Investor

PR TASIKMALAYA – Pandemi virus corona terus berdampak pada kegiatan ekspor dan impor Indonesia.

Resesi ekonomi yang dialami oleh seluruh negara berperan penting terhadap keterlambatan pertumbuhan ekonomi.

Di era seperti ini, Indonesia harus dapat lebih melihat peluang-peluang yang ada di pasar global.

Baca Juga: Kemnaker Luncurkan Program Tenaga Kerja Mandiri dan Padat Karya

Dalam menciptakan peluang di bidang ekspor, Indonesia dapat melihat ke arah logam mulia dan perhiasan. Dalam hal ini, untuk pemasaran ekspornya dapat menggunakan media digital.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerangkan, peningkatan ekspor dan digitalisasi pemasaran produk ekonomi kreatif akan sangat membantu pemulihan dan kebangkitan pariwisata Indonesia.

Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Tuti Prahastuti menjelaskan hal itu dalam keteranggannya di Jakarta pada Minggu, 4 Oktober 2020.

Baca Juga: Perusahaan Denmark Kenalkan Robot Cerdas Pemindah dan Bantu Rehabilitasi Pasien

Tuti mengatakan, ekspor dan digitalisasi menjadi salah satu langkah pemerintah dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Secara umum sektor perdagangan di Tanah Air mengalami penurunan akibat pandemik Covid-19,” sebut Tuti.

Meski demikian, menurut dia, ada beberapa produk yang dapat bersaing di pasar ekspor diantaranya logam mulia dan perhiasan yang berkaitan erat dengan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bukan Halangan UMKM Jawa Barat untuk Berkarya dan Berinovasi

“Dilihat secara umum, perhiasan memang mengalami peningkatan. Mungkin karena desainnya yang beraneka ragam, hal ini menjadi daya tarik dan kekuatan dari perhiasan yang diekspor ke luar negeri,” ucapnya.

Di sisi suplai, Kemendag menyederhanakan proses pengurusan ekspor melalui National Logistics Ecosystem, mempermudah dan mempercepat pelayanan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang ekspor melalui peerapan affixed signature dan stamp.

Untuk kebijakan di sisi ini, Tuti menuturkan pihaknya menggencarkan promosi dagang secara virtual sebagai upaya untuk menetrasi pasar internasional.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 4 Oktober 2020: Seluruh Wilayah akan Diguyur Hujan

Selain itu, untuk mendorong pelaksanaan business matching secara virtual melalui perwakilan Kemendag di luar negeri.

Di samping itu, Direktur Industri Kecil dan Menengah (UKM) Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin Sri Yuniarti menuturkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar empat juta IKM di Indonesia yang menyerap lebih dari 10 juta tenaga kerja.

Lebih lanjut, phaknya telah melakukan program-program yang bertujuan untuk menumbuhkan wirausaha baru dan menguatkan daya saing UKM.

Baca Juga: Sanksi Unik Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Padangsidimpuan

Program-program itu diwujudkan dalam gerakan ’Bangga Buatan Indonesia’ yang bertujuan membangkitkan sektor ekonomi kreatif Tanah Air yang terdampak Covid-19.

“Lewat program ini, kita memberitahukan masyarakat bahwa industri kita itu mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas,” katanya.

Sedangkan, Plt Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna mengatakan bahwa Kominfo telah siap mendukung pemulihan ekonomi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dengan melakukan transformasi digital.

Baca Juga: Enggan Dicerai, Suami Siri Tega Bunuh Istri dan Anak Tiri di Pontianak

Pihaknya telah menyiapkan regulasi, insfrastruktur, hingga SDM agar membuat masyarakat di berbagai daerah Indonesia mendapatkan jarinan internet yang memadai.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x