Dampak Pembatasan Wilayah, Petani di Kabupaten Tasikmalaya Kesulitan Jual Hasil Bumi

- 2 April 2020, 13:50 WIB
Para petani di Kabupaten Tasikmalaya mulai merasakan pembatasan wilayah di kota Tasikmalaya dengan sulitnya menjual hasil bumi ke pasar induk.*
Para petani di Kabupaten Tasikmalaya mulai merasakan pembatasan wilayah di kota Tasikmalaya dengan sulitnya menjual hasil bumi ke pasar induk.* //KP/ ARIS MF

PIKIRAN RAKYAT - Dua pekan berlalu pasca pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, petani di Kabupaten Tasikmalaya mulai merasakan dampaknya.

Para petani kesulitan untuk menjual hasil bumi yang baru saja di panen ke pasar. Sehingga hasil panen ini pun disimpan dahulu di gudang untuk dijual kemudian hari.

Masih untung hasil bumi jenis padi, kacang, dan jagung yang bisa tahan lebih lama. Akan tetapi, jika hasil bumi seperti tomat, mentimun, dan cabe, maka akan cepat membusuk sehingga harus segera dijual.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Penghuni Indekos di Sukajadi Bandung Positif Corona, Simak Faktanya

"Kalau tomat kan cepat busuk bila ditimbun, makanya harus segera di jual. Akan tetapi karena kondisi saat ini, kita kesulitan jual. Kios di pasar pun sebagian banyak yang tutup," jelas Wawan, petani tomat di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya.

Aktivis sekaligus petani muda di Kabupaten Tasikmalaya, Muhaemin Abdul Basit mengatakan, para petani mulai merasakan dampak dalam beberapa pekan terakhir pandemi Covid-19.

Selain membuat masyarakat panik, merebaknya Covid-19 juga cukup mengganggu aktivitas masyarakat. Salah satunya memperlambat dan mempengaruhi perekonomian di masyarakat.

Baca Juga: Aturan Unik Cegah Covid-19 di Tasikmalaya: ASN Harus Berjemur

"Apalagi kebanyakan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya berprofesi sebagai petani. Ditambah sejak pekan ini adanya kebijakan karantina wilayah oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, ini sangat berdampak kepada petani Kabupaten Tasikmalaya," jelasnya.

Pasalnya, Pasar Cikurubuk yang ada di Kota Tasikmalaya yang merupakan pasar induk yang menjadi tempat perputaran ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

Sehingga, para petani sempat mengeluh karena hasil tani yang menjadi sumber pendapatan susah untuk di jual.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Berendam di Air Laut Efektif Mengobati Virus Corona?

Mereka meminta, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk lebih serius dalam menghadapi virus ini. Perlu langkah kongkrit dari Pemkab Tasikmalaya khususnya terhadap laju perekonomian petani.

"Kami minta lebih diperhatikan perekonomian yang hari ini mulai lumpuh. Khususnya petani dan masyarakat menengah kebawah," katanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x