Imbas Virus Corona, Maskapai Penerbangan Flybe Dinyatakan Bangkrut

- 6 Maret 2020, 13:26 WIB
Maskapai Penerbangan Flybe Dinyatakan Bangkrut.*
Maskapai Penerbangan Flybe Dinyatakan Bangkrut.* //PMJ News

PIKIRAN RAKYAT - Dampak virus corona yang mewabah di dunia memengaruhi sektor usaha, salah satunya bisnis penerbangan.

Salah satu maskapai kedua terbesar di Inggris, Flybe terpaksa harus gulung tikar dan memulangkan 2.000 karyawannya.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman PMJ News dan Business Insider, Kepala Eksekutif Flybe, Mark Anderson mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya untuk mengindari kebangkrutan.

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Stasiun KA dan Bandara Kota Tasikmalaya Dilengkapi Thermal Scanner

Namun sayang, pihaknya tak mampu mengatasi keuangan yang terus merosot secara signifikan.

“Inggris telah kehilangan salah satu aset regional terbesarnya. Flybe telah menjadi bagian penting dari industri penerbangan Inggris selama empat dekade, menghubungkan komunitas regional, orang-orang dan bisnis di seluruh negara,” jelas Anderson pada Jumat 6 Maret 2020,

Sebelumnya, Flybe sempat selamat dari kehancuran pada Januari lalu. Perusahaan ini diberikan pembebasan pajak oleh pemerintah Inggris. Namun, Flybe gagal memulihkan peruntungan akibat permintaan yang lemah, belum lagi persaingan yang ketat.

Baca Juga: Imbas Dua Kasus Virus Corona, Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Mulai Terkena Inflasi

Maskapai ini telah menerbangkan delapan juta orang pertahunnya dan merupakan salah satu maskapai terkemuka di bandara Belfast, Southampton, Manchester, dan Birmingham.

Virus corona yang menyebabkan kecemasan publik dan pembatasan perjalanan bisnis memaksa maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk Flybe untuk berhemat dalam menghadapi penurunan pemesanan.

Pemerintah Inggris sendiri tidak bersedia memberikan jaminan kepada Flybe, meskipun ada seruan dari serikat pekerja dan anggota parlemen di wilayah tersebut dengan maskapai lain yang dipimpin oleh pemilik British Airways, IAG, dan Ryanair yang keberatan tentang prospek bantuan negara dan mengancam tindakan hukum.

Baca Juga: Dampak Wabah Virus Corona, BI Sebut Tiga Sektor Ekonomi Kena Imbasnya

“Ekonomi Inggris sangat tergantung pada jaringan maskapai penerbangan dan bandara regional yang layak dan didukung,” ujar Pejabat Komisi Penerbangan Nasional, Oliver Richardson.

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Transportasi Inggris membantah dengan mengatakan penutupan Flybe merupakan keputusan komersial yang diambil oleh perusahaan.

Pihaknya menyebut, kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan menjadi alasan utama kebangkrutan maskapai penerbangan itu, serta hal ini telah berlangsung lama sebelum menyebarnya COVID-19.

Baca Juga: Terjaring Razia, Terduga Residivis Curanmor asal Garut Diamankan Petugas Satlantas Kota Tasikmalaya

"Kesulitan keuangan Flybe telah berlangsung lama dan terdokumentasi dengan baik dan pra-tanggal pecahnya COVID-19. Kami sangat siap untuk kemungkinan wabah dan minggu ini kami telah menetapkan rencana aksi dengan rincian respon kami." ujar juru bicara tersebut.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PMJ News Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x