OPEC+ Akan Tintau Pasokan, Harga Minya di Asia Terus Meningkat

- 3 Desember 2021, 10:23 WIB
Perpanjangan kenaikan harga minyak di Asia terjadi setelah OPEC+ mengaku akan meninjau penambahan pasokan
Perpanjangan kenaikan harga minyak di Asia terjadi setelah OPEC+ mengaku akan meninjau penambahan pasokan //Pexels/

PR TASIKMALAYA - Terus meningkat harga minyak di sesi Asia naik pada perdangan Jumat 3 Desember 2021 pagi ini.

Perpanjangan kenaikan harga minyak di Asia terjadi setelah OPEC+ mengaku akan meninjau penambahan pasokan saat pertemua yang sudah dijanjikan.

Pasalnya, munculnya varian Omicron memukul permintaan harga minyak, akan tetapi, harga minyak di Asia masih dijalur untuk penurunan minggu keenam.

Diketahui, harga minyak mentah berjangka WTI AS menguat 27 sen atau 0,4 persen

Baca Juga: Baru Dua Hari Debut , IVE Buat Kontroversi dan Diminta untuk Ubah Hal ini!

Sehingga jika diperdagangkan di 66,77 dolar AS per barel pada pukul 01.22 GMT, menambah kenaikan 1,4 persen pada Kamis 2 Desember 2021 lalu.

Harga minyak mentah berjangka Brent bertambah 12 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 69,79 dolar AS per barel, setelah melonjak 1,2 persen di sesi sebelumnya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, mengejutkan pasar pada Kamis.

Baca Juga: Salah Satunya Jahe, Inilah Herbal Alami yang Disebut-sebut Bisa Obati Diabetes

Hal ini ketika tetap pada rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari.

Namun para produsen membiarkan pintu terbuka untuk mengubah kebijakan dengan cepat jika permintaan mengalami penurunan akibat langkah-langkah untuk menahan penyebaran varian Virus Corona Omicron.

Mereka mengatakan bahwa mereka dapat bertemu lagi sebelum pertemuan terjadwal berikutnya pada 4 Januari, jika diperlukan.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Singgung Fadli Zon Soal GAM, KKB Papua hingga Reuni: Tidak Ada yang Memusuhi Tapi..

"Itu mendorong harga dengan "para pedagang enggan bertaruh melawan grup yang akhirnya menghentikan kenaikan produksinya"," kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Antara.

Analis Wood Mackenzie, Ann-Louise Hittle mengatakan masuk akal bagi OPEC+ tetap pada kebijakan mereka untuk saat ini, mengingat masih belum jelas apakah Omicron dapat resisten terhadap vaksin yang ada.

"Anggota kelompok melakukan kontak rutin dan memantau situasi pasar dengan cermat," kata Hittle dalam komentar surelnya.

Baca Juga: Nagita Slavina Perdana Memandikan Baby R: Udah Lupa Mama

"Akibatnya, mereka dapat bereaksi dengan cepat ketika kita mulai lebih memahami skala dampak varian Omicron dari Covid-19 terhadap ekonomi dan permintaan global," sambungnya.

Pasar telah bergolak sepanjang minggu oleh munculnya Omicron dan spekulasi bahwa hal itu dapat memicu penguncian baru, mengurangi permintaan bahan bakar dan memacu OPEC+ untuk menahan kenaikan produksinya.

Harga minyak Brent siap untuk mengakhiri minggu dengan turun sekitar 4,0 persen, sementara harga minyak WTI berada di jalur untuk penurunan 2,0 persen pada minggu ini, keduanya turun untuk minggu keenam berturut-turut.

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah