Berharap Indonesia Akan Hentikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, Sri Mulyani: Kita Butuh Bantuan

- 3 November 2021, 14:25 WIB
Sri Mulyani sebut Indonesia dapat mengganti batu bara untuk energi pembangkit listrik pada tahun 2040 dengan bantuan keuangan.
Sri Mulyani sebut Indonesia dapat mengganti batu bara untuk energi pembangkit listrik pada tahun 2040 dengan bantuan keuangan. /Dok.foto/Humas Setkab

"Itulah yang sekarang menjadi inti isu dan saya sekarang sebagai menteri keuangan menghitung apa artinya pensiun batu bara lebih awal. Berapa biaya yang kita?" jelasnya lagi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengatakan kepada parlemen Inggris bahwa Presiden Joko Widodo telah mengatakan Indonesia akan memajukan targetnya untuk menghapus batu bara hingga 2040.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Memiliki Hari Baik pada 3 November 2021, dari Libra hingga Scorpio

Sri Mulyani mengatakan bahwa memenuhi target tersebut tergantung pada mendapatkan bantuan keuangan dari lembaga multilateral, sektor swasta dan negara-negara maju.

“Untuk Indonesia, menghentikan batubara lebih awal akan merugikan kita, kemudian juga merugikan masyarakat, juga merugikan industri,” tutur Sri Mulyani.

"Jika ini semua seharusnya dibiayai dari uang pembayar pajak saja, itu tidak akan berhasil. Dunia bertanya kepada kita, jadi sekarang pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan dunia untuk membantu Indonesia,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Makam Gus Dur Tak Bisa Dikunjungi Peziarah karena Aturan Covid-19, Alissa Wahid: Cemas Sekaligus Terharu

Dia mengatakan rencana yang akan diumumkan pada hari Rabu memindahkan target iklim Indonesia di luar retorik, ke dalam rincian teknis dan bahwa Bank Pembangunan Asia dan lembaga keuangan lainnya sangat bersemangat dengan ide-ide mereka.

Indonesia telah mengatakan perlu menginvestasikan 150 miliar dollar hingga 200 dollar miliar per tahun dalam program rendah karbon selama sembilan tahun ke depan.

Hal ini untuk memenuhi tujuannya mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2060 atau lebih awal.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah