Luhut mengungkapkan target investasi sebesar Rp900 triliun tahun ini pun akan sangat bisa dicapai karena berbagai program transformasi ekonomi yang telah dilakukan pemerintah sejak beberapa tahun lalu, salah satunya hilirisasi.
"Dengan program hilirisasi itu, yang sudah kita mulai enam tahun yang lalu itu dampaknya sekarang besar sekali," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga mengungkapkan sejumlah rencana investasi di bidang hilirisasi mineral untuk mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik yang nilainya fantastis.
Tak hanya itu, Luhut juga menjelaskan soal turunan mineral-mineral tersebut yang kemudian bisa diolah lagi menjadi berbagai macam produk bernilai tinggi.
"Misal, sekarang sedang finalisasi perjanjian antara Tsingshan dengan Freeport di Weda Bay Halmahera, itu akan membuat smelter dari copper (tembaga)," tegas Luhut.
Baca Juga: Simak! Perbedaan Kebijakan Penyederhanaan Pungutan PPN dan PPh Pulsa Dulu dan Sekarang
"Dan itu akan melahirkan turunan segala macam tembaga, kira-kira mungkin (nilainya) sampai 10 miliar dolar AS atau lebih," lanjutnya.
Diketahui sebelumnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dirinya diminta oleh Presiden Jokowi agar realisasi investasi pada 2021 ini bisa menembus Rp900 triliun.
Tentunya, angka tersebut jauh lebih tinggi dari target realisasi investasi 2021 sebesar Rp855,8 triliun.
"Target 2021 kalau di Bappenas itu Rp856 triliun, tapi dalam beberapa kesempatan Bapak Presiden perintahkan harus Rp900 triliun," ujar Bahlil. ***