Dianggap Tak Hormati HAM, Vietnam Ancam Tutup Facebook

- 20 November 2020, 17:19 WIB
Facebook.
Facebook. /Pixabay/LoboStudioHamburg

Kementerian luar negeri Vietnam mengatakan dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters bahwa Facebook harus mematuhi hukum setempat dan berhenti "menyebarkan informasi yang melanggar adat istiadat tradisional Vietnam dan melanggar kepentingan negara".

Seorang juru bicara Facebook mengatakan telah menghadapi tekanan tambahan dari Vietnam untuk menyensor lebih banyak konten dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam laporan transparansi dua tahunan yang dirilis pada hari Jumat, Facebook mengatakan telah membatasi akses ke 834 item di Vietnam dalam enam bulan pertama tahun ini, menyusul permintaan dari pemerintah Vietnam untuk menghapus konten anti-negara.

Kementerian luar negeri Vietnam menanggapi pertanyaan dari Reuters dengan mengatakan bahwa Facebook harus mematuhi hukum setempat dan berhenti menyebarkan informasi yang melanggar adat istiadat tradisional Vietnam serta yang melanggar kepentingan negara.

Baca Juga: Tentang Pertempuran Arjuna Lawan Bisma, ISI Denpasar Selenggarakan Sendratari Mahabharata

Facebook, yang melayani setidaknya 60 juta pengguna di Vietnam sebagai platform utama untuk e-commerce sekaligus sebagai wadah perbedaan pendapat politik, terus-menerus berada di bawah pengawasan pemerintah.

Di awal tahun 2020, server lokal Facebook di Vietnam sempat dinonaktifkan hingga memenuhi tuntutan pemerintah.

Facebook pun telah sejak lama mendapat kritikan dari kelompok hak asasi karena terlalu patuh dengan permintaan sensor pemerintah.

"Kami akan melakukan apapun yang kami mampu untuk memastikan bahwa layanan kami tetap tersedia sehingga masyarakat dapat terus mengekspresikan diri," kata juru bicara Facebook.

Vietnam juga pernah mencoba meluncurkan jaringan media sosial buatan dalam negeri untuk bersaing dengan Facebook. Namun jaringan tersebut tidak mencapai tingkat popularitas yang berarti.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah