Beri Segudang Fungsi untuk Sektor Industri, Cloud Computing dan IoT Jadi Sorotan

- 27 Oktober 2020, 21:08 WIB
CLOUD computing/DOK. PR
CLOUD computing/DOK. PR /

PR TASIKMALAYA - Kementerian Perindustrian memandang pentingnya penggunaan teknologi digital seperti cloud computing dan internet of things (IoT).

Hal itu untuk memacu produktivitas sektor manufaktur, salah satunya bagi industri kecil menengah (IKM) saat wabah virus corona. Tindakan ini selaras dengan pelaksanaan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Pandemi Covid-19 memang menjadi permasalahan dunia terutama adanya aturan pembatasan sosial.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Program Relaksasi Tunggakan JKN

"Sebab, diterapkannya social distancing, membuat terjadinya pergeseran dalam gaya hidup termasuk perputaran roda bisnis,” ucap Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, saat ditemui di Jakarta hari Senin, 26 Oktober 2020.

Oleh karena itu, untuk menanggulangi dampak pandemi, Kemenperin mengawasi kegiatan para pengusaha di dalam negeri dengan menggunakan teknologi Cloud Computing dan IoT.

Gati berpendapat, kemajuan teknologi digital telah menciptakan banyak inovasi baru.

Baca Juga: Buntut Karikatur Nabi Muhammad, Presiden Turki Serukan Boikot Produk Prancis

“Misalnya, manfaat penggunaan cloud computing mulai dari keamanan digital yang digunakan, jaringan, pusat data, dan server yang mumpuni.

"Selain itu, pemanfaatan dari sistem IoT akan menghubungkan teknologi, informasi, dan komunikasi secara mudah,” lanjutnya

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Kemenperin, kelebihan dua teknologi itu dipandang bermanfaat untuk memelihara keberlangsungan bisnis di sektor IKM.

Baca Juga: Musim Penghujan, Dua Daerah di Jawa Tengah Siaga Potensi Bencana

“Betul sekali kalau sentuhan teknologi ini akan membawa dampak yang besar bagi bisnis sektor IKM, khususnya saat masa pandemi ini,” tambahnya.

Untuk mempercepat pemanfaatan teknologi digital di bidang industri, Gati memerlukan banyak provider teknologi cloud computing dan IoT yang bisa mendukung proses produksi dengan lebih efisien.

“Jadi, pentingnya membentuk ekosistem solusi yang dapat menjembatani kebutuhan industri dan masyarakat,” terangnya.

Baca Juga: Polda Sulsel Tangkap Belasan Tersangka Pembakaran Ambulans, 3 Orang Masih di Bawah Umur

Menurut Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business, timnya telah mengawali bisnis Cloud Computing sejak enam tahun yang lalu.

Teknologi ini dianggap dapat memudahkan setiap pekerjaan serta tidak harus memanfaatkan infrastruktur yang besar. Di samping itu, cloud computing pun bisa menekan biaya pengeluaran perusahaan.

“Era yang makin digital, komputer semakin menyentuh semua kehidupan kita terutama saat pandemi ini dan online menjadi suatu yang critical untuk dilakukan secara berkesinambungan dalam kehidupan kedepannya,” ucapnya.

Baca Juga: Tri Rismaharini Komitmen Kembangkan Potensi Pekerja Seni Kota Surabaya

Karena itu, Kemenperin mengeluarkan program Startup4Industry supaya bisa memperantarai keperluan industri dengan pengusaha startup selaku penyedia teknologi.

Program ini dikeluarkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan mengusung tema Indonesia Percaya Diri Dengan Teknologi Dalam Negeri.

Tenaga Ahli program Startup4Industry, Ditjen IKMA Kemenperin, Endang Suwartini mengemukakan, kemajuan teknologi imersif harus menjadi sorotan pemerintah karena terbukti bisa membuat lapangan kerja baru.

Baca Juga: Kemendikbud Bagikan 6 Manfaat Memasak Bagi Perkembangan Anak

Seperti tren pemanfaatan Augmented Reality dan Virtual Reality (AR/VR) di masa pandemi ini yang mengalami peningkatan sejak dari penggunaan untuk gamming sampai pemanfaatan di sektor industri, edukasi, pelatihan, dan pariwisata.

“Semakin berkembangnya industri AR/VR ini akan mendorong industri elektronika di Indonesia agar dapat mulai mengembangkan research and development untuk pengembangan hardware-nya,” ujar Endang.

Ketua Asosiasi AR/VR Indonesia (INVRA) Andes Rizky menerangkan, sekarang adalah saat yang tepat untuk industri AR/VR Indonesia untuk bangkit seiring masuknya teknologi imersif.

Baca Juga: Polisi Amankan Pelaku Penyelundupan Etnis Rohingya di Aceh Utara, 2 Pelaku Berhasil Kabur

Hal itu untuk menciptakan lapangan usaha baru yang diakui pemerintah dari publikasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Terlebih lagi, industri AR/VR Indonesia juga telah sampai di luar negeri, seperti di Jepang dan Myanmar.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x