Bahan baku biomassa ini dapat berasal dari olahan sampah, ranting pohon, daun, sekam padi, serbuk gergaji, dan rumput yang diproses menggunakan metode (bio drying).
Baca Juga: Tak Ada Kejelasan, Pemerintah Kembali Ditagih Soal Pembentukan BRIN
Proses selanjutnya bahan baku diolah menjadi pelet seperti yang digunakan di PLTU Ropa, atau menjadi Woodchips seperti yang digunakan di PLTU Bolok.
Uji coba co-firing untuk PLTU Ropa telah dilakukan pada 14-15 September 2020, dan PLTU Bolok pada 28-30 September 2020 dengan hasil proses pembakaran sempurna.
Karakteristiknya mirip dengan batubara yang digunakan di PLTU tersebut.
Baca Juga: Atasi Masalah Kantuk, Benarkah Kopi Lebih Baik Dikonsumsi Setelah Sarapan Pagi?
Keberhasilan uji coba co-firing di PLTU Ropa, terlihat dari parameter menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan 100 persen batubara dengan pencampuran biomassa.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak, serta sumber daya manusia yang banyak pula.
Pengolahan alam yang dilakukan manusia di Indonesia juga cukup besar, khususnya perkayuan.
Baca Juga: Kementerian Agama Gelar Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi Penceramah