Network
"Perangkat itu nantinya dapat melacak setiap kasus virus corona dalam radius 100 meter di daerah sekitar yang dipasang medan magnet dalam waktu sekitar lima detik," ujar Salami.
Lebih lanjut, Salami mengatakan, alat itu juga memilki kegunaan lain, yaitu sebagai operasi disinfektan yang cepat dan terarah karena tidak perlu membersihkan permukaan yang tidak terkontaminasi.
Baca Juga: Korban DBD Lebih Tinggi Dibanding Covid-19, Kadinkes Tasikmalaya Minta Warga Waspada
Diketahui, perangkat buatan sendiri itu merupakan instrumen baru yang dikembangkan ilmuwan Iran setelah wabah Covid-19 melanda Iran dan menjadi ancaman besar bagi dunia.
Sementara itu, sejak mengumumkan kematian pertama akibat virus corona di Iran pada 19 Februari 2020 lalu, pemerintah terus mengambil langkah-langkah guna mecegah penyebaran virus corona, mengingat sejak kemunculan pertamannya virus ini juga menyerang jajaran pejabat Iran.
Baca Juga: ASN dan Perangkat Desa Provokator Penolakan Jenazah Covid-19 Terancam Hukuman Penjara
Meskipun semula Presiden Iran, Hassan Rouhani, tidak memilki rencana untuk memberlakukan karantina di seluruh wilayah Iran, bahkan Qom yang merupakan kota dimana tempat-tempat suci keagamaan Iran masih dibuka.
Namun, melihat fenomena ini membuat sejumlah penduduk Iran meminta pemerintah segera merilis kebijakan paling efektif pengganti karantina wilayah atau penguncian wilayah.
Baca Juga: Kabar Baik, Ridwan Kamil Pastikan Kebutuhan APD dan Masker di Jawa Barat Terpenuhi
Hal ini disambut baik oleh Presiden Iran, dan ia menyebutkan pemerintah akan segera mengatasi semua masalah pandemi ini hingga berhasil mencapai tujuannya untuk mengalah pandemi Covid-19.
