Bug WhatsApp Bisa Beri Akses File Pribadi ke Peretas, Simak Hal-hal yang Harus Dilakukan

15 Februari 2020, 17:33 WIB
/Dalily Star//
PIKIRAN RAKYAT - WhatsApp adalah salah satu aplikasi yang paling populer di dunia. Sampai saat ini tercatat sudah lebih dari 1,5 miliar pengguna aktif aplikasi pesan instan ini yang berasal 180 negara.
 
Pada tahun 2016, WhatsApp Desktop diluncurkan, kemudian menjadi salah satu fitur aplikasi pesan yang semakin disukai pengguna.
 
WhatsApp Dekstop atau dikenal dengan nama WhatsApp Web memungkinkan orang menggunakan WhatsApp di komputer dengan menyingkronkan ponsel mereka.
 
Baca Juga: Permudah Layanan Masyarakat, 'Pelakor' dari Disdukcapil Dinanti-nanti oleh Warga Tasikmalaya
 
Namun, baru-baru ini, 'bug' ditemukan di WhatsApp Web yang memungkinkan peretas dapat mengakses file pribadi di komputer Anda.
 
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Star, Peneliti Cybersecurity Gal Weizman dari perusahaan keamanan PerimeterX melaporkan masalah ini ke WhatsApp untuk memperbaiki masalah tersebut.
 
Mr Weizmann, menggunakan keahlian JavaScript-nya, menemukan bahwa mereka yang memiliki iPhone yang terhubung dengan WhatsApp Web diyakini terancam para peretas.
 
Peretas berpotensi mendapatkan izin membaca sistem file lokal dan berpeluang mengakses data pribadi.
 
Baca Juga: Dapat Mengakses Keamanan Data Pribadi, Berikut Daftar Aplikasi Google Play Store yang Berbahaya untuk Di-Install
 
Bug ini pun bisa memungkinkan peretas mengelabuhi pengguna WhatsApp yang tidak curiga dan menipu mereka untuk mengklik tautan yang berisi Malware.
 
 
"Kelemahan ini membuat pengguna rentan terhadap serangan, bentuknya dapat berbentuk konten teks ataupun tautan, yang nantinya akan menampilkan konten palsu yang dimodifikasi untuk mengarah ke tujuan yang berbahaya," ujar ParameterX.
 
Menghadapi masalah ini, pengguna diminta untuk segera memperbarui aplikasi dan dekstop ke versi terbaru untuk menghindari serangan dari peretas.
 
Para ahli juga mengimbau pengguna WhatsApp agar bisa lebih bijak dan paham ketika mendapat tautan.
 
Pastikan tautan yang diklik berasal dari sumber terpercaya, serta terlihat normal.
 
Baca Juga: Selain Ukir Prestasi, Eratkan Persaudaraan Jadi Tujuan di PON Papua 2020
 
Apabila tautan terlihat lebih seperti kode-kode, atau mengandung kata 'JavaScript', maka kemungkinan tautan tersebut berasal dari peretas.
 
Juru bicara Facebook mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan peneliti keamanan terkemuka untuk mengantisipasi ancaman potensial bagi pengguna WhatsApp.
 
"Bug segera diperbaiki dan telah diterapkan sejak pertengahan Desember," pungkasnya.***
Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler