Network
PIKIRAN RAKYAT - Smartphone jenis Android merupakan perangkat telepon genggam paling populer di dunia.
Hal ini terbukti dari banyaknya aplikasi yang diunduh di Google Play Store dengan jutaan penggunanya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Star, jutaan aplikasi yang tersedia di Google Play Store rupanya tidak semuanya aman digunakan pengguna.
Hal ini terbukti dari banyaknya aplikasi yang diunduh di Google Play Store dengan jutaan penggunanya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Star, jutaan aplikasi yang tersedia di Google Play Store rupanya tidak semuanya aman digunakan pengguna.
Baca Juga: 9 Manfaat Kesehatan Air Panas yang Mengagumkan, Menurunkan Berat Badan hingga Meningkatkan Pencernaan
Peneliti dari VPN Pro menemukan ada sekira 24 aplikasi yang mengandung Malware dan Rogueware. Apabila diunduh pengguna Smartphone, 24 aplikasi ini memiliki risiko keamanan yang luar biasa.
Salah seorang peneliti VPN Pro Jan Youngren mengatakan, ia berhasil melacak aplikasi-aplikasi ini terhubung ke sebuah perusahaan Tiongkok yang bernama Shenzhen HAWK.
Youngren menyebut perusahaan ini memiliki riwayat praktik yang tidak etis, Malware dan Rogueware.
Aplikasi ini akan meminta izin untuk mengumpulkan data dari ponsel Smartphone untuk dikirimkannya ke sebuah server di Tiongkok.
"Penelitian kami menemukan bahwa aplikasi-aplikasi ini meminta izin dalam jumlah yang besar dan berpotensi membahayakan data pribadi para pengguna," jelas Youngren.
Peneliti dari VPN Pro menemukan ada sekira 24 aplikasi yang mengandung Malware dan Rogueware. Apabila diunduh pengguna Smartphone, 24 aplikasi ini memiliki risiko keamanan yang luar biasa.
Salah seorang peneliti VPN Pro Jan Youngren mengatakan, ia berhasil melacak aplikasi-aplikasi ini terhubung ke sebuah perusahaan Tiongkok yang bernama Shenzhen HAWK.
Youngren menyebut perusahaan ini memiliki riwayat praktik yang tidak etis, Malware dan Rogueware.
Aplikasi ini akan meminta izin untuk mengumpulkan data dari ponsel Smartphone untuk dikirimkannya ke sebuah server di Tiongkok.
"Penelitian kami menemukan bahwa aplikasi-aplikasi ini meminta izin dalam jumlah yang besar dan berpotensi membahayakan data pribadi para pengguna," jelas Youngren.
Baca Juga: India Otak-Atik Pemainnya, Tim Putra Indonesia Tetap Siap dalam Babak Semifinal BATC 2020
"Izin berbahaya ini mencakup kemampuan untuk melakukan panggilan, mengambil gambar dan merekam video, merekam audio, dan banyak lagi," tambahnya.
Sementara itu, aplikasi-aplikasi ini tercatat telah diunduh lebih dari 382 juta kali.
Salah satu aplikasinya, Sound Recorder terhitung sudah diunduh lebih dari 100 juta unduhan, dan aplikasi ini terindeksi meminta akses ke kamera ponsel untuk mengambil gambar tanpa sepengetahuan penggunanya.
Selanjutnya aplikasi Weather Forecast, yang diunduh lebih dari 10 juta unduhan, mengambil data pengguna dan berpotensi mengarah pada tagihan telepon dengan jumlah biaya yang besar.
"Pengguna harus benar-benar mempertimbangkan manfaat apa yang didapatkan dari aplikasi-aplikasi ini, mengingat lebih banyak hal-hal yang merugikannya," pesannya.
"Izin berbahaya ini mencakup kemampuan untuk melakukan panggilan, mengambil gambar dan merekam video, merekam audio, dan banyak lagi," tambahnya.
Sementara itu, aplikasi-aplikasi ini tercatat telah diunduh lebih dari 382 juta kali.
Salah satu aplikasinya, Sound Recorder terhitung sudah diunduh lebih dari 100 juta unduhan, dan aplikasi ini terindeksi meminta akses ke kamera ponsel untuk mengambil gambar tanpa sepengetahuan penggunanya.
Selanjutnya aplikasi Weather Forecast, yang diunduh lebih dari 10 juta unduhan, mengambil data pengguna dan berpotensi mengarah pada tagihan telepon dengan jumlah biaya yang besar.
"Pengguna harus benar-benar mempertimbangkan manfaat apa yang didapatkan dari aplikasi-aplikasi ini, mengingat lebih banyak hal-hal yang merugikannya," pesannya.
Baca Juga: Bawa Dampak Luar Biasa, 4 Orang Korea Selatan Paling Berpengaruh dan Menginspirasi Generasi Ini
Aplikasi-aplikasi ini harus dipertimbangkan karena selain dapat mengakses file pribadi, perusahaan pun berpotensi menjual data yang tersedia atau jauh lebih buruk.
Adapun aplikasi-aplikasi yang terindeksi memberikan dampak buruk untuk penggunanya di antaranya HI VPN Free VPN, Soccer Pinball, Dig It, Laser Break, Word Crush dan Music Roam.
Lalu aplikasi Word Crossy!, Puzzle Box, World Zoo, Private Browser, Calendar Lite, Turbo Browser dan Joy Launcher.
Virus Cleaner 2019, Super Cleaner, Hi Security 2019, Candy Selfie Camera, Super Battery, Candy Gallery, Hi VPN Pro dan Net Master juga berpotensi membahayakan untuk Smartphone Android Anda.***
Aplikasi-aplikasi ini harus dipertimbangkan karena selain dapat mengakses file pribadi, perusahaan pun berpotensi menjual data yang tersedia atau jauh lebih buruk.
Adapun aplikasi-aplikasi yang terindeksi memberikan dampak buruk untuk penggunanya di antaranya HI VPN Free VPN, Soccer Pinball, Dig It, Laser Break, Word Crush dan Music Roam.
Lalu aplikasi Word Crossy!, Puzzle Box, World Zoo, Private Browser, Calendar Lite, Turbo Browser dan Joy Launcher.
Virus Cleaner 2019, Super Cleaner, Hi Security 2019, Candy Selfie Camera, Super Battery, Candy Gallery, Hi VPN Pro dan Net Master juga berpotensi membahayakan untuk Smartphone Android Anda.***
