Pembelajaran Jarak Jauh Dinilai Berdampak Negatif, Banyak Siswa Lebih Memilih Nikah Dini

- 24 Oktober 2020, 14:40 WIB
ILUSTRASI cincin nikah.*
ILUSTRASI cincin nikah.* /PIXABAY

 

PR TASIKMALAYA - Penerapan pembelajaran jarak jauh atau PPJ telah diberlakukan selama 4 bulan di Kabupaten Aceh Singkil sebagai antisipasi dari pemerintah untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Sejumlah siswa SMP dan SMA yang melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh di Aceh Singkil lebih memilih untuk menikah dini.

Hal itu di benarkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Singkil, M. Najur, Jum'at 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Benarkah Menonton Film Horor Mempengaruhi Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Adanya kasus pernihakan dini oleh sejumlah siswa SMP dan SMA diungkapkan oleh M. Najur selaku Ketua Persatuan Guru Republik indonesia atau PGRI Kabupaten Aceh Singkil pada Jumat 23 Oktober 2020.

"Kami ada menemukan kasus pernikahan dini terjadi di kalangan pelajar di Aceh Singkil. Menurut kami, hal ini dipicu karena dampak dari penerapan pembelajaran jauh (PJJ) dengan menyalahgunakan android yang seharusnya untuk penerapan belajar dalam jaringan (daring)," jelas M. Najur dikutip Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dari RRI

Najur berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melalui tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 segera melaksanakan kembali proses belajar mengajar secara tatap muka dan mengakhiri pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pembunuhan Kerabat Jokowi, Dipukul Benda Tumpul Hingga Ada Tersangka Tambahan

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x