"Berdasarkan kacamata kasus yang kami temukan itu, kami berharap pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat segera berakhir dan menerapkan PBM tatap muka," tambahnya
Selain adanya desakan dan permintaan dari PGRI Aceh Singkil, Najur juga meneruskan permintaan dari para wali murid karena pembelajaran jarak jauh lebih banyak dampak negatif bagi para pelajar.
Dari segi ekonomi, para orang tua mengaku memiliki kesulitas, kemampuan mereka dalam mendampingi anak ketika belajar menggunakan teknologi juga sangat terbatas.
Baca Juga: Peringati Hari Dokter Nasional, Tenaga Medis Sosialisasikan 3M
Sebelumnya Khalilillah selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Singkil menyetujui jika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan tatap muka tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan.
" Pada prinsipnya PBM secara tatap muka kami sangat sependapat," sebut Khalilullah
Akan tetapi ditegaskannya, untuk penerapan pembelajaran tatap muka tersebut belum di aksanakan karena masih terganjal dengan status zona daerah untuk Aceh Singkil.
Penerapan pembelajaran secara tatap muka masih belum dapat dilaksanakan terkait dengan status zona daerah untuk Aceh Singkil.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Molor, Luhut: Emergency Use Authorization Belum Bisa Dikeluarkan BPOM
Bupati Aceh Singkil, Dulmursid menyatakan pihaknya tidak keberatan jika proses belajar yang dilaksanakan secara tatap muka diterapkan kembali, namun harus dengan sistem zonasi pada kecamatan atau wilayah yang belum terpapar Covid-19.***