“Pendidikan diantaranya memaksakan kebaikan dan pengetahuan kepada peserta didik, termasuk paksaan berseragam, bersepatu, dan paksaan bayar SPP,” tutur Cholil Nafis.
Laahhh. Pendidikan diantaranya memaksakan kebaikan dan pengetahuan kpd peserta didik, termasuk paksaan berseragam, bersepatu dan paksaan bayar SPP. https://t.co/s10BYTGcQV— cholil nafis (@cholilnafis) February 4, 2021
Cholil Nafis merasa aneh dengan dikeluarkannya SKB tiga menteri tersebut.
Baca Juga: Video Diduga Pengakuan Anggota FPI yang Ikut Jaringan ISIS, Sebut Nama 'Munarman' saat Dibaiat
Pasalnya saat ini, sekolah tengah melakukan pembelajaran secara daring, sehingga siswa tidak perlu berseragam.
Menurutnya, saat ini pemerintah lebih baik memikirkan bagaimana memaksimalkan belajar daring daripada soal pakaian sekolah.
“Memang agak aneh juga reaksinya. Kan sedang tak ada anak sekolah berseragam untuk beratribut keagamaan karena semuanya sedang belajar daring, kok ya malah ngurus seragam,” ujar Cholil Nafis.
Baca Juga: 25 Tahun Jalankan Pernikahan dengan ‘Si Cinta’ Atalia Praratya, Ridwan Kamil: Saya Banyak Mengalah
“Baiknya memang mengurus gimana memaksimalkan belajar daring di pelosok yang tak terjangkau atau yang tak punya perangkatnya,” sambungnya.
Memang agak aneh juga reaksinya. Kan sdg tak ada anak sekolah berseragam utk beratribut keagamaan krn semuanya sdg belajar daring, ko’ ya malah ngurus seragam. Baiknya memang mengurus gmn memaksimalkan belajar daring di pelosok yg tak terjangkau atau yg tak punya perangkatnya. https://t.co/KkITVLsoTR— cholil nafis (@cholilnafis) February 4, 2021
Diketahui Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri mengeluarkan SKB tentang Penggunaan Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah pada Rabu, 3 Februari 2021.
SKB tiga menteri tersebut mengatur tentang penggunaan seragam dan atribut di lingkungan sekolah.