Pemerintah Keluarkan SKB Usai Polemik Seragam Sekolah, Gus Yaqut: Anak Didik Harus Dibiasakan dengan Perbedaan

- 4 Februari 2021, 08:15 WIB
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menanggapi perihal SKB tentang aturan seragam sekolah.*
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menanggapi perihal SKB tentang aturan seragam sekolah.* /Instagram.com/@gusyaqut

PR TASIKMALAYA - Kemarin 3 Februari 2021, pemerintah pusat telah merilis Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani tiga menteri.

Pemerintah pusat mengeluarkan SKB untuk menanggapi polemik seragam sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Salah satu menteri yang terlibat dalam persetujuan SKB tersebut adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut.

 Baca Juga: Pemerintah Larang Sekolah Negeri Atur Seragam dan Atribut Berdasarkan Kekhususan Agama

Dalam keterangan yang disampaikannya pada Rabu 3 Februari 2021, Gus Yaqut mengatakan bahwa aturan seragam sekolah mengikuti Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 dengan memegang prinsip saling menghormati perbedaan keyakinan yang ada di Indonesia.

"Kita hormati perbedaan keyakinan di Indonesia. Ini hakikatnya perekat dan modal pemersatu bangsa. Komunikasi harus dibina dengan baik tidak ada pemaksaan dan sebagainya," kata Gus Yaqut dalam jumpa pers daringnya pada Rabu, 3 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Lebih lanjut, Gus Yaqut juga mengatakan bahwa tidak ada dasar bagi setiap orang untuk berlaku semena-mena atas nama kebebasan bergama.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Usulkan Daerah 3T Gelar Pembejalaran Tatap Muka, Mengapa? 

Sehingga, kebebasan masing-masing individu memang dibatasi oleh kebabasan individu lainnya yang tentunya saling berbeda.

"Kita saling memahami keberagaman. Kita tekankan lagi kita berbangsa dan bernegara termasuk dalam beragama kita memiliki kebebasan melakukan ekspresi kita," terangnya.

"Kebebasan kita ini dibatasi kebebasan orang lain. Tidak ada dasar kita berlaku semena-mena atas nama kebebasan beragama," sambungnya.

Baca Juga: Berpenduduk Muslim Terbesar di Dunia, Jokowi Berharap Indonesia Jadi Pusat Gravitasi Ekonomi Syariah

Tak hanya itu, Gus Yaqut juga mengimbau para peserta didik untuk dibiasakan dengan perbedaan yang menghiasi bangsa Indonesia.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x