Analisa Banjir di Kalimantan Selatan, Pakar IPB: Pentingnya Lokasi, Durasi, dan Luasan

- 4 Februari 2021, 06:00 WIB
BMKG menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrim terjadi merata di Kalimantan Selatan di periode tanggal 8 hingga 14 Januari 2021.
BMKG menyampaikan hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrim terjadi merata di Kalimantan Selatan di periode tanggal 8 hingga 14 Januari 2021. /Dok. BNPB Indonesia
PR TASIKMALAYA - Lima dari 11 Kabupaten yang berada di Kalimantan Selatan masih terendam banjir hingga Senin, 1 Februari 2021 pukul 9.00 waktu setempa.
 
Di beberapa kabupaten, terpantau ketinggian air mencapai 10 sampai 30 sentimeter. 
 
Banjir dengan permukaan air yang tinggi terjadi di Hulu Sungai Tengah, Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Tanah Laut.
 
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan yang tinggi memicu adanya banjir yang meluas di wilayah Kalimantan Selatan pada akhir bulan lalu. 
 
 
Pada periode 8 sampai 14 Januari 2021, hujan dengan intensitas tinggi sampai ekstrim terjadi secara merata di Kalimantan Selatan 
 
Prakirawan BMKG Kiki menyebut, 11 dan 12 Januari 2021 untuk wilayah di Kelimantan selatan telah dikeluarkan 12 peringatan dini hujan lebat yang dimulai pukul 02.40 waktu setempat atau wita.
 
“Peringatan dini tersebut didiseminasikan melalui website, mobile application Info BMKG, media sosial, serta whatsapp group atau telegram ke BPBD dan user setempat,” ujar Kiki dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi BNPB.
 
 
Wilayah Kalimantan Selatan menjadi salah satu kawasan dengan status waspada pada 11-12 Januari 2021 dan 11-13 Januari 2021
 
Hal tersebut berdasarkan dari produk identifikasi dampak berdasarkan prakiraan atau impact based forecast 
 
Banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan pada 12 Januari 2021 telah dipicu oleh hujan intensitas ringan sampai esktrem. 
 
Kondisi intensitas hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan tersebut terjadi sejak 10 Januari 2021.
 
 
“Kondisi atmosfer secara global, regional dan lokal di sekitar wilayah Kalimantan Selatan pada sebelum dan saat kejadian banjir sangat mendukung untuk pertumbuhan awan hujan,” tambahnya. 
 
Puluhan ribu warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman sebagai akibat dari meluasnya banjir. 
 
Berdasarkan pemantauan dan catatan dari Kementerian Lingkungan Hidp dan Kehutanan, perubahan penutupan lahan telah terjadi dari hutan kering ke perkebunan. 
 
Hal tersebut termasuk aktivitas tambang yang telah berlangsung dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2019.  
 
 
Menurut Pakar Ekonomi Perdinan, penilaian informasi iklim dari Departemen Geofisika dan Meteorologi Institut Pertanian Bogor (IPB) ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara banjir. 
 
Dia menyebutkan bahwa dalam berbicara masalah banjir hal yang perlu diperhatikan adalah lokasi, durasi dan luasan. 
 
Ketiga hal tersebut perlu menjadi perhatian karena bisa berimplikasi terhadap dampak yang akan ditimbulkan. 
 
“Intervensi sains dan teknologi untuk penanggulangan bencana merupakan hal yang penting dan ke depan perlu penelitian terkait kontribusi faktor terhadap banjir di suatu wilayah,” ujarnya. 
 
 
Dia juga mengingatkan bahwa manusia masih diberikan kapasitas dalam melakukan penanganan bencana. 
 
Berbagai upaya darurat telah dilakukan oleh BPBD Provinsi dalam merespons banjir yang terjadi di wilayahnya. 
 
Dalam melakukan penanganan darurat seperti penyelamatan dan evakuasi sebanyak 1.600 personel gabungan telah diterjunkan. 
 
Selain melakukan penyelamatan dan evakuasi, tim gabungan yang terlibat seperti dari dukungan sumber daya BPBD tetangga melakukan distribusi bantuan, pelayanan kesehatan dan dapur umur.
 
 
BPBD Provinsi Kalses mencatat terdapat 11 wilayah administrasi kota dan kabupaten yang terdampak gempa sampai 2 Februari 2021 pukul 9.00 WITA. 
 
Sebanyak 28.279 warga masih berada di pengungsian dan BPBD mencatat terdapat 24 orang meninggal dunia dan 3 hilang. 
 
Ditempat pengungsian terdapat screening Covid-19 dan selalu berupaya menerapkan protokol kesehatan oleh Pos Komandi yang dibentuk sejak awal. 
 
Status tanggap darurat yang ditetapkan ileh pemerintah Provinsi pun dilakukan perpanjangan. 
 
 
Terhitung dari 28 Januari 2021 sampai 3 Februari 2021, pemerintah provinsi memperpanjang status tanggap darurat selama 7 hari. 
 
Selama tiga hari kedepan memasuki bulan Februari, masyarakat di Kalimantan Selatan diimbau untuk waspada dan siaga. 
 
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, merata di seluruh wilayah Kaliamtan Selatan berdasarkan laporan BMKG. 
 
Kegiatan pengendalian banjir oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan akan dilakukan pada tahun 2021. 
 
 
Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya Bendungan Riam Kiwa yang manfaat untuk mereduksi banjir di Sungai Martapura.
 
Adanya Normalisasi Kanal Banjir dan Kolam Regulasi dengan manfaat untuk mereduksi banjir di Sungai Barabai.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x