Mahasiswa calon wisudawan itupun melayangkan protes dan kritik di grup Telegram yang dibuat pihak penyelenggara wisuda.
"Mohon maaf pak, bapak kesal dan pusing yah mendengar keluh kesah kami @adikhairul. Kami juga kecewa pak mendengar kebijakan pimpinan yang menguntungkan sebelah pihak," tulis calon wisudawan Jhiwana.
"Salah satu pertimbangan kenapa wisuda online adalah karena dalam situasi PANDEMI," terang Adi Khairul selaku Kepala UPT TIK Universitas Siliwangi.
Tak puas dengan jawaban tersebut, calon wisudawan terus memprotes hingga meminta wisuda November diundur.
Baca Juga: Pacu Moderasi Beragama yang Harmonis, MUI Deklarasikan Rancangan Wasathiyatul Islam
"Kebanyakan disini mungkin cemburu terhadap yang offline Pak termasuk saya. Jika bisa, yang offline ditiadakan biar adil," timpal R.
"Semua wisudawan harus online, jangan mentang-mentang mereka terbaik nilainya jadi bisa offline," tambahnya.
"Undur undur undur," jawab Andris.
"Sekali lagi, saya hanya pelaksana lapangan ga bisa ambil kebijakan diundur dan dimajukan," kata Adi Hairul.
"Kita doakan saja semua MAHASISWA TERBAIK 'katanya' ada yang terjangkit VIRUS CORONA supaya online semua," balas Jhiwana.